JAKARTADAILY.ID - Gedung Putih mengatakan serangan balasan yang dilakukan Amerika Serikat terhadap 85 lokasi di Irak dan Suriah terkait milisi yang didukung Iran pada Jumat malam, 2 Februari 2024, hanya berlangsung selama 30 menit.
"Dan serangan itu tampaknya berhasil," kata Gedung Putih.
Dalam serangan balasannya, AS berhasil menewaskan 16 milisi pro Iran dan melukai 25 orang.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby mengatakan kepada wartawan bahwa AS meluncurkan pesawat pengebom B-1 yang membawa lebih dari 125 amunisi berpemandu presisi.
"Akan ada serangan balasan berikutnya yang akan kami ambil," kata Kirby seperti dikutip dari AFP, Sabtu, 3 Februari.
Serangan udara AS tersebut merupakan balasan terhadap serangan drone pada pekan lalu terhadap pasukan Amerika di Yordania, yang menewaskan tiga tentara AS. Gedung Putih menyebut serangan tersebut dilakukan oleh milisi yang didukung Iran di Irak.
"Kami tidak ingin memulai perang," kata Kirby, seraya menambahkan bahwa "tidak ada komunikasi" dengan Iran sejak serangan akhir pekan lalu.
***
Berita terkini lainnya dari tim redaksi kami dapat diakses lebih cepat melalui Google News
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: indonesia.jakartadaily.id
Artikel Terkait
Pesawat Penumpang Tabrakan dengan Helikopter, Jatuh di Sungai Potomac Washington
Pembakar AL-QUR'AN, Salwan Momika Tewas Ditembak
Rumah Mewah Bekas Adele Tak Laku Gara-gara Rumor Angker
Selena Gomez Menangis Ditengah Isu Deportasi Massal Warga Meksiko