polhukam.id- Kapal perang Amerika Serikat yang berada di Laut Merah telah ditembaki sejumlah rudal oleh kelompok Houthi. Hal tersebut telah diklaim usai militer AS melaporkan pihaknya telah menmbak jatuh sebuah rudal Houthi di Laut Merah.
Seperti yang dilansir AFP dan Arabiya pada Rabu (31/1/2024), kelompok Houthi dalam sebuah pernyataannya telah menyebutkan bahwa beberapa rudalnya telah ditembakkan ke arah kapal USS Gravely, kapal perang AS.
Dalam pernyataannya tersbeut, Kelompok Houthi tidak mejelaskan apakah rudal-rudal tersebut mengenai kapal perang tmilik AS tersebut atau tidak.
Baca Juga: 8 Orang Tewas Akibat Serangan Israel di Suriah Termasuk Militasn Pro-Iran
"Pasukan laut pada Angkatan Bersenjata Yaman, dengan pertolongan Tuhan Yang Maha Kuasa, telah menembakkan beberapa rudal angkatan laut ke kapal destroyer Amerika, USS Gravely, di Laut Merah," demikian pernyataan Houthi.
Di waktu yang berbeda dan telah dirilis sebelum Houthi mengklaim serangan tersebut, dari Pusat Komando AS atau CENTCOM telah menyebutkan bahwa kapal perang USS Gravely, telah menembak jatuh sebuah rudal dari Houthi pada Selasa (30/1/2024) waktu setempat.
Serangan rudal dari Houthi tersebut menjadi sebuah serangan terbaru dari serangkaian serangan yang serupa di Laut Merah dalam beberapa waktu terakhir.
Baca Juga: Kembali Pecah, Perang Saudara di Myanmar Kian Memanas Hingga Menyeret Biksu Lawan Militer
"Militan Houthi yang didukung Iran menembakkan satu rudal jelajah anti-kapal dari wilayah Yaman yang dikuasai Houthi ke arah Laut Merah," sebut CENTCOM dalam pernyataannya.
"Rudal itu ditembak jatuh oleh USS Gravely. Tidak ada korban luka atau kerusakan yang dilaporkan," tambahnya.
Sebagai informasi, Kelompok Houthi sendiri merupakan kelompok bagian dari "Poros Perlawanan" sebuah kelompok loyalis Iran yang anti-Barat dan anti-Israel tersebut telah memicu gangguan terhadap pelayaran di Laut Merah selama beberapa bulan terakhir ini.
Dalam beberapa serangan Houthi terhadap kapal-kapal komersial di Laut Merah tersebut telah memicu respons AS hingga Inggris, yang beberapa waktu lalu melancarkan serangan udara terhadap target-target Houthi di wilayah Yaman. Serangan Washington dan London tersebut bertujuan untuk melemahkan kemampuan Houthi melancarkan serangan.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: pilihanindonesia.com
Artikel Terkait
Pesawat Penumpang Tabrakan dengan Helikopter, Jatuh di Sungai Potomac Washington
Pembakar AL-QUR'AN, Salwan Momika Tewas Ditembak
Rumah Mewah Bekas Adele Tak Laku Gara-gara Rumor Angker
Selena Gomez Menangis Ditengah Isu Deportasi Massal Warga Meksiko