polhukam.id-Mengirimkan abu dari jasad manusia ke bulan atau ke luar angkasa sebenarnya bukan hal baru.
Karena penerbangan ke bulan atau ke luar angkasa kini bisa dilakukan melalui penerbanagn suborbital dan orbit bumi.
Selain itu, praktik pemakaman di bulan ataupun di luar bumi telah dianut oleh banyak orang, khususnya para astronot yang pernah berada di luar angkasa.
Baca Juga: Inilah Lirik Lagu Salam M3tal Ciptaan Slank untuk Ganjar-Mahfud Memiliki Makna Mendalam
Meski begitu, mengirimkan jasad manusia ke permukaan bulan atau luar angkasa, tetap saja mengejutkan banyak orang.
Dua perusahaan pemakaman asal Amerika Serikat yakni Celestis dan Elysium Space, mulai membuka bisnis layanan pemakaman di bulan.
Dilansir dari live science, kedua perusahaan tersebut nantinya akan menggunakan pesawat pendarat bulan bernama Peregrine milik Astrobotic.
Menurut Profesor Ilmu Komunikasi dan Astrobiologi UNSW Sydney, Carol Oliver, Astrobotic menjadi salah satu perusahaan AS yang menyediakan layanan muatan ke bulan untuk NASA.
Terkait besaran biaya pemakaman di bulan, Astrobotic mematok satu jasad manusia sekitar 13.000 dolar AS atau Rp204.998.300.
Dari kedua perusahaan pemakaman itu, pesawat Peregrine membawa banyak abu dan sisa jasad manusia ke bulan.
Salah satunya abu dari jasad milik penulis fiksi ilmiah terkenal Arthur C Clarke.
Namun sayang, pesawat Peregrine yang diluncurkan dengan roket Vulcan Centaur dari Cape Canaveral, Florida pada 8 Januari 2024 dilaporkan tidak pernah sampai di bulan.***
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: kabarfajar.com
Artikel Terkait
Pesawat Penumpang Tabrakan dengan Helikopter, Jatuh di Sungai Potomac Washington
Pembakar AL-QUR'AN, Salwan Momika Tewas Ditembak
Rumah Mewah Bekas Adele Tak Laku Gara-gara Rumor Angker
Selena Gomez Menangis Ditengah Isu Deportasi Massal Warga Meksiko