JAKARTADAILY.ID - Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyalahkan Presiden Joe Biden atas serangan drone terhadap pasukan AS di Yordania, yang menewaskan tiga personel dan melukai 25 orang lainnya. Trump mengatakan insiden tersebut "tidak akan pernah terjadi" jika ia masih menjabat presiden.
Trump pun menyampaikan belasungkawa kepada keluarga prajurit yang tewas dalam serangan tersebut. Calon presiden AS dari Partai Republik itu menambahkan: "Serangan yang kurang ajar terhadap Amerika Serikat ini merupakan konsekuensi dari kebijakan lemah dan tragis yang dilakukan Joe Biden."
"Tiga tahun lalu, ekonomi Iran lemah dan sepenuhnya bisa dikendalikan. Berkat kebijakan tekanan maksimum dari saya. Rezim Iran hampir tidak dapat mengumpulkan dua dolar untuk mendanai proksi mereka," klaim Trump, seperti dilansir dari Newsweek, Minggu, 28 Januari 2024.
"Kemudian Joe Biden datang dan memberi Iran miliaran dolar demi kampanye demokrasi di sana, yang justru digunakan rezim Iran untuk menguatkan pengaruh mereka di seluruh Timur Tengah."
"Serangan seperti itu tidak akan pernah terjadi jika saya masih menjadi presiden, bahkan tidak mungkin terjadi. Sama seperti serangan Hamas yang didukung Iran terhadap Israel, tidak akan pernah terjadi. Perang Ukraina tidak akan pernah terjadi jika mereka tidak memprovokasi Rusia. Kita justru akan memiliki perdamaian di seluruh dunia. Sebaliknya, dunia menjadi tidak aman karena di ambang perang besar," ujar Trump.
Meski gaya bicaranya blak-blakan dan dianggap kontroversial, ketika Trump menjadi Presiden Amerika Serikat periode 2017-2021, AS tidak pernah melancarkan perang terhadap negara manapun atau membiayai negara lain untuk berperang.
***
Berita terkini lainnya dari tim redaksi kami dapat diakses lebih cepat melalui Google News
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: indonesia.jakartadaily.id
Artikel Terkait
Pesawat Penumpang Tabrakan dengan Helikopter, Jatuh di Sungai Potomac Washington
Pembakar AL-QUR'AN, Salwan Momika Tewas Ditembak
Rumah Mewah Bekas Adele Tak Laku Gara-gara Rumor Angker
Selena Gomez Menangis Ditengah Isu Deportasi Massal Warga Meksiko