Diplomat Iran Temui Sekjen PBB Singgung Konflik Panas di Palestina, Gaza Berpotensi Dihantui Krisis Pangan

- Kamis, 25 Januari 2024 | 07:30 WIB
Diplomat Iran Temui Sekjen PBB Singgung Konflik Panas di Palestina, Gaza Berpotensi Dihantui Krisis Pangan

polhukam.id - Dipolomat asal Iran, Amir Abdollahian bertemu dengan Sekjen PBB Antonio Guterres untuk membahas perkembangan baru di Jalur Gaza dan Laut Merah di New York.

Pertemuan terjadi di sela-sela pertemuan Dewan Keamanan mengenai Timur Tengah.

Amir Abdollahian mengungkapkan bahwa dirinya bertukar pandangan dengan Guterres tentang cara mengirim bantuan kemanusiaan ke utara dan selatan Gaza.

Baca Juga: Habiskan Biaya 1 Juta Gulden, Masjid Megah di Medan Sumatera Utara Ini Dirancang Arsitek Belanda, Siapa?

Selain itu, mereka juga membahas mengenai penghentian kejahatan genosida dan kejahatan perang di Gaza.

Amir juga menyatakan sikap Iran terhadap perilaku Amerika Serikat dan Inggris di kawasan Asia Barat dan aktivitas militer mereka terhadap Yaman.

Diskusi tersebut terfokus pada bagaimana menghentikan serangan militer dan pembunuhan warga sipil di Gaza dan Tepi Barat.

Baca Juga: Klasemen Timnas Indonesia di Grup D Piala Asia 2023: Tertahan di Peringkat 3, Adu Nasib Perebutkan Babak 16 Besar

Selain itu juga mengenai gagasan tentang bagaimana mengelola Palestina setelah perang.

Kendati demikian, Diplomat Iran tersebut menegaskan bahwa orang-orang Palestina harus melakukan hal yang sama. Menentukan dan memutuskan masa depan mereka sendiri.

Sementara itu, dengan berlangsungnya konflik ini juga meningkatkan risiko krisis pangan di Gaza.

Baca Juga: Juventus Bakal Datangkan Rodrigo de Paul dari Atletico Madrid Seharga 'Kacang Goreng' di Bursa Transfer 2024

Program Pangan Dunia mengungkapkan bahwa sangat sedikit bantuan pangan yang berhasil disalurkan ke luar Gaza selatan sejak awal konflik.

Hal tersebut dikarenakan adanya pembatasan sistematis untuk memasuki wilayah utara Gaza.

Inilah sebabnya masyarakat terlihat semakin putus asa dan tidak sabar menunggu distribusi pangan karena sangat sporadis.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: innalar.com

Komentar