polhukam.id - Sebuah tragedi terjadi di Tel Aviv ketika seorang tentara Israel, yang baru saja kembali dari pertempuran di Jalur Gaza, dilaporkan membunuh temannya sendiri.
Insiden ini menjadi sorotan media Israel dan menimbulkan kekhawatiran tentang dampak trauma pasca-perang pada ribuan tentara yang dibebastugaskan setelah konflik di Gaza.
Menurut laporan dari Saluran 12 Israel, pada Sabtu (20/1), tentara Israel tersebut membawa senjata berlisensi ketika melakukan penembakan di dalam sebuah apartemen.
Kedua individu yang terlibat dalam insiden ini sama-sama berusia 25 tahun. Namun rincian lebih lanjut tentang kejadian tersebut belum diungkap.
Media Israel menyoroti bahwa tindakan penembakan oleh tentara yang baru kembali dari Jalur Gaza dapat menghadapi konsekuensi hukum yang serius.
Namun, laporan tersebut juga mencerminkan realitas bahwa ribuan tentara yang mengalami beban trauma pasca-perang setelah keterlibatan mereka dalam konflik di Gaza.
Sebelumnya, situs web Israel, Walla, melaporkan bahwa 1.600 tentara dan perwira Israel mengalami trauma pasca-perang, sementara setidaknya 250 orang diberhentikan.
Insiden ini memperkuat pemahaman akan dampak psikologis yang signifikan yang dialami oleh personel militer yang terlibat dalam pertempuran.
Hal ini juga menimbulkan pertanyaan serius tentang upaya dukungan kesehatan mental dan reintegrasi pasca-tugas yang diperlukan untuk membantu mereka mengatasi trauma perang.***
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: bicaranetwork.com
Artikel Terkait
Fatima Hassouna, Fotografer Kesayangan Warga Gaza Syahid Dibom Israel
Serangan Udara AS Tewaskan 80 Orang di Yaman, 150 Orang Terluka
Rudal China Bisa Tenggelamkan Seluruh Armada Kapal Induk AS Hanya dalam 20 Menit
Ulama Pakistan Serukan Dunia Muslim untuk Berjihad Melawan Israel