polhukam.id - Israel dilaporkan telah melancarkan serangan besar-besaran di Jalur Gaza sejak 7 Oktober, menyebabkan kehancuran di sekitar 1.000 mesjid dan lebih dari 100 orang imam mesjid tewas.
Kementerian Wakaf dan Agama Gaza mengestimasi biaya rekonstruksi mesjid mencapai sekitar 500 juta dolar AS.
Baca Juga: Rudal Zionis Israel Hantam Gedung 2 Lantai 4 Perwira IRGC Tewas di Damaskus Suriah
Selain merusak mesjid, serangan Israel juga menyebabkan kerusakan pada gereja, gedung perkantoran, sekolah mengaji, dan sebuah bank.
Otoritas setempat mencatat bahwa Israel juga terus menghancurkan pemakaman dan menggali kuburan, melanggar kesucian dan mencuri mayat, yang dianggap sebagai pelanggaran terhadap hukum internasional dan hak asasi manusia.
Dampak serangan ini terasa luas, dengan sekitar 85 persen penduduk Gaza menjadi pengungsi, menghadapi kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Data PBB menunjukkan bahwa sekitar 60 persen infrastruktur di wilayah tersebut mengalami kerusakan atau hancur.
Pernyataan resmi mengajak warga, negara-negara Arab, dan masyarakat yang memiliki hati nurani untuk ikut bertanggung jawab atas nasib warga Palestina di Jalur Gaza.
Meskipun tuduhan dilontarkan terhadap Israel, belum ada tanggapan resmi dari otoritas Israel terkait dengan klaim tersebut.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: jurnallugas.com
Artikel Terkait
Fatima Hassouna, Fotografer Kesayangan Warga Gaza Syahid Dibom Israel
Serangan Udara AS Tewaskan 80 Orang di Yaman, 150 Orang Terluka
Rudal China Bisa Tenggelamkan Seluruh Armada Kapal Induk AS Hanya dalam 20 Menit
Ulama Pakistan Serukan Dunia Muslim untuk Berjihad Melawan Israel