polhukam.id - Situasi konflik di Timur Tengah kian memanas, dan ancaman baru datang dari pasukan pemberontak di Iran.
Agresivitas pasukan pemberontak di Iran memicu reaksi dari negara sekutunya yakni Pakistan yang terafiliasi dengan Blok Timur.
Pakistan pun kemudian mengerahkan dua jet tempur yang mereka beli dari China yakni JF-17 dan J-10 untuk menyerang pasukan pemberontak di Iran.
Dilansir polhukam.id dari laman Defence Security Asia pada Kamis, 18 Januari 2024, serangan tersebut menargetkan wilayah Sistan dan Baluchistan yang merupakan kawasan perbatasan Iran dan Pakistan.
Kedua wilayah ini adalah "basecamp" di mana pasukan pemberontak Iran bersarang dan berkuasa.
Secara geografis, ruas jalan di area tersebut membentang hingga mencapai 900 km.
Pakistan menamai operasi memberantas pasukan pemberontak Iran yang baru-baru ini dilaksanakan sebagai "Marg Bar Sarmachar" yang berarti "(berani) mati bagi gerilyawan".
Untuk menyukseskan misi di wilayah tersebut, pengerahan JF-17 dan J-10 yang dibeli dari China tidaklah cukup.
Kedua jet tempur itu dibantu oleh drone Wing Loong II untuk mengunci ruang pergerakan musuh.
Lantas apa latar belakang Pakistan melakukan aksi serangan terhadap pasukan pemberontak di Iran yang disinyalir hendak menguasai negara mitranya?
Usut punya usut, sebuah serangan rudal balistik di wilayah perbatasan Iran menjadi pemicunya.
Menurut laporan A1, pasukan pemberontak disinyalir melontarkan rudal balistik untuk melakukan aksi semacam "bom bunuh diri".
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: zonajakarta.com
Artikel Terkait
Pesawat Penumpang Tabrakan dengan Helikopter, Jatuh di Sungai Potomac Washington
Pembakar AL-QUR'AN, Salwan Momika Tewas Ditembak
Rumah Mewah Bekas Adele Tak Laku Gara-gara Rumor Angker
Selena Gomez Menangis Ditengah Isu Deportasi Massal Warga Meksiko