polhukam.id. Princess of Wales telah menjalani operasi perut di London dan akan tetap di rumah sakit hingga dua minggu, Istana Kensington mengumumkan.
Dalam sebuah pernyataan, pihak istana mengatakan sang putri, 42 tahun, kemarin dirawat di The London Clinic, sebuah rumah sakit swasta di pusat kota London, untuk menjalani operasi perut.
Baca Juga: Israel Melakukan Serangan Ke Puluhan Titik Militer Nilik Hezbullah
“Operasinya berhasil dan diperkirakan dia akan tetap di rumah sakit selama sepuluh hingga empat belas hari, sebelum kembali ke rumah untuk melanjutkan pemulihannya,” kata pihak istana.
Berdasarkan saran medis saat ini, dia kemungkinan tidak akan kembali menjalankan tugas publik sampai setelah Paskah.
Pihak istana menolak mengonfirmasi penyebab perawatan yang dialami Kate, namun mengatakan bahwa kondisinya bukan kanker.
Sky News memahami bahwa operasi itu rutin dan setelah dia keluar dari rumah sakit, Putri Wales akan pulih di rumahnya di Windsor.
Pernyataan tersebut melanjutkan: "Putri Wales menghargai ketertarikan yang dihasilkan oleh pernyataan ini. Dia berharap masyarakat akan memahami keinginannya untuk menjaga sebanyak mungkin keadaan normal bagi anak-anaknya; dan keinginannya agar informasi medis pribadinya tetap bersifat rahasia."
Istana mengatakan mereka hanya akan memberikan informasi terkini mengenai perkembangan masa depan Ratu "bila ada informasi baru yang signifikan untuk dibagikan".
Baca Juga: Kapal Komersial MT Zografia Milik Yunani Terkena Rudal Dilepas Pantai Yaman
"Putri Wales ingin meminta maaf kepada semua pihak yang berkepentingan atas fakta bahwa dia harus menunda pertunangannya yang akan datang. Dia berharap dapat menerima kembali sebanyak mungkin orang, sesegera mungkin," tambah pihak istana.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: beritasenator.com
Artikel Terkait
Pesawat Penumpang Tabrakan dengan Helikopter, Jatuh di Sungai Potomac Washington
Pembakar AL-QUR'AN, Salwan Momika Tewas Ditembak
Rumah Mewah Bekas Adele Tak Laku Gara-gara Rumor Angker
Selena Gomez Menangis Ditengah Isu Deportasi Massal Warga Meksiko