HARIAN MASSA - Rencana Israel untuk menghancurkan Jalur Gaza datang dari "tingkat tertinggi negara." Tudingan itu dilontarkan para pengacara Afrika Selatan (Afsel) dalam sidang di Mahkamah Internasional (ICJ) atas kasus genosida yang dilakukan oleh Israel.
Dalam kesempatan itu Afsel juga meminta pengadilan untuk memerintahkan Israel menghentikan operasi militer di Gaza.
Tembeka Ngcukaitobi, pengacara Pengadilan Tinggi Afsel mengatakan kepada ICJ bahwa “niat genosida” Israel terlihat jelas “dari cara serangan militer ini dilakukan”.
Baca Juga: Negara dan Organisasi Ini Dukung Afsel Seret Israel ke ICJ Atas Genosida, Indonesia Termasuk?
“Niat untuk menghancurkan Gaza telah dipupuk di tingkat tertinggi negara,” katanya.
“Setiap hari terjadi peningkatan jumlah korban jiwa, harta benda, martabat dan kemanusiaan yang tidak dapat diperbaiki bagi rakyat Palestina,” kata Adila Hassim, yang juga mewakili Afrika Selatan, mengatakan kepada pengadilan.
"Tidak ada yang bisa menghentikan penderitaan ini, kecuali perintah dari pengadilan ini," imbuhnya seperti dikutip dari BBC, Jumat (12/1/2024).
Dalam bukti yang diserahkan sebelum sidang, Afsel mengatakan tindakan Israel dimaksudkan untuk menghancurkan sebagian besar kelompok nasional, ras dan etnis Palestina.
Israel akan memberikan pembelaannya pada hari Jumat waktu setempat, namun sebelumnya mereka mengatakan tindakannya di Jalur Gaza dapat dibenarkan karena mereka merespons serangan mematikan Hamas pada 7 Oktober.
Namun saat berbicara di pengadilan pada hari Kamis, Menteri Kehakiman Afsel Ronald Lamola mengatakan bahwa tidak ada serangan yang dapat memberikan pembenaran atau pembelaan terhadap pelanggaran Konvensi Genosida.
Israel adalah negara penandatangan Konvensi Genosida tahun 1948, yang mendefinisikan genosida dan mewajibkan negara-negara untuk mencegahnya.
Israel dengan keras menolak tuduhan tersebut dan menyebutnya “tidak berdasar”.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan, kemunafikan Afrika Selatan sangat tinggi. Ia lantas mengkritik negara tersebut karena gagal merespons kekejaman di Suriah dan Yaman yang dilakukan oleh "mitra Hamas".
afrika Baca Juga: Biadab! Israel Usir 600 Pasien dan Staf dari Rumah Sakit Terakhir di Gaza
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: harianmassa.id
Artikel Terkait
5 Alasan Wapres Filipina Dimakzulkan, Ancam Bunuh Presiden hingga Skandal Korupsi
Israel Bersiap Hadapi Kemungkinan Tsunami di Tengah Gempa Bumi yang Terjadi di Yunani
Pernyataan Baru Donald Trump: Gaza Akan Diserahkan ke AS oleh Israel!
Arab Saudi Gelar Nikah Massal, 300 Pengantin Dapat Hadiah Mobil dan Rumah