polhukam.id - KELOMPOK Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengaku bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri di Iran minggu ini.
ISIS mengklaim telah mengatur serangan bom bunuh diri ganda di peringatan mendiang pejabat militer Iran Qassem Soleimani.
Sebuah pernyataan dari ISIS yang dipublikasikan di Telegram menyebut agen teroris Omar al-Mowahid dan Sayefulla al-Mujahid sebagai penyerang bunuh diri di balik “operasi syahid ganda.”
Baca Juga: Iran Revisi Jumlah Korban Tewas Akibat Ledakan di Peringatan Kematian Qasem Soleimani Jadi 84 Orang
Ledakan itu menewaskan sedikitnya 103 orang dan melukai hingga 141 lainnya di Kerman, Iran, menurut laporan Rabu dari media Iran yang kemudian direvisi menjadi 84 orang oleh otoritas setempat.
Qassem Soleimani terbunuh pada tahun 2020 akibat serangan pesawat tak berawak AS yang diperintahkan oleh Presiden Trump saat itu.
Beberapa pemimpin Iran awalnya menyalahkan Israel atas serangan tersebut, meskipun tuduhan tersebut dibantah oleh negara-negara Barat.
Insiden ini terjadi di tengah ketegangan parah antara Iran, AS, dan Israel.
Kelompok teroris proksi Iran telah menyerang pangkalan AS di Irak dan Suriah lebih dari 100 kali sejak Oktober.
Houthi yang didukung Iran di Yaman telah mengganggu perdagangan di Laut Merah.
Hizbullah, kelompok lain yang didukung Iran, telah mengancam perbatasan utara Israel dengan serangan pesawat tak berawak.***
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: sinarharapan.co
Artikel Terkait
Fatima Hassouna, Fotografer Kesayangan Warga Gaza Syahid Dibom Israel
Serangan Udara AS Tewaskan 80 Orang di Yaman, 150 Orang Terluka
Rudal China Bisa Tenggelamkan Seluruh Armada Kapal Induk AS Hanya dalam 20 Menit
Ulama Pakistan Serukan Dunia Muslim untuk Berjihad Melawan Israel