polhukam.id- Setelah serangan terhadap Saleh al-Arouri, ketegangan antara Hizbullah dan Israel meningkat.
Hassan Nasrallah mengatakan Hizbullah tidak akan diam setelah kejadian tersebut.
Di sisi lain, Daniel Hagari mengungkapkan IDF sangat siap menghadapi skenario apa pun.
Serangan pesawat tanpa awak di Beirut Lebanon pada 2 Januari 2024 menewaskan pejabat senior Hamas, Saleh al-Arouri.
Baca Juga: Tekanan Inflasi Jawa Tengah Turun, Ini Beberapa Faktor Pendorongnya
Hal tersebut, membuat kelompok bersenjata di Lebanon, Hizbullah, memberikan pernyataannya.
Pemimpin Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah, dalam pidatonya mengatakan tidak akan diam setelah kejadian tersebut.
Dilansir dari Al Jazeera, Nasrallah menyampaikan dukanya kepada Hamas pada Rabu 3 Januari 2024.
Nasrallah menyalahkan Israel dan menyebutnya sebagai 'agresi Israel yang mencolok' atas kematian al-Arouri.
Baca Juga: Siapkan Batu Nisan di Usia Muda, Taeyong Siap Hadapi Kematian yang Bisa Datang Kapan Saja
Hizbullah tidak akan tinggal diam terhadap kejahatan besar yang terjadi di daerah basis kelompok tersebut.
Nasrallah mengatakan bahwa pejuang Hizbullah tidak takut untuk perang.
Diketahui, serangan terbaru Israel menewaskan empat anggota Hizbullah di Naqoura Lebanon Selatan.
Salah satu yang terbunuh adalah pejabat lokal Hizbullah yakni Hussein Yazbek.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: suaramerdeka.com
Artikel Terkait
Ulama Pakistan Serukan Dunia Muslim untuk Berjihad Melawan Israel
Rusia Dikabarkan Minta Akses Pesawat Militer di Pangkalan Udara Biak, Australia Khawatir
Wakil PM Rusia Undang Prabowo Hadiri Forum Ekonomi di St. Petersburg
Raja Yordania ke Prabowo: Persahabatan Kita Sejak Jadi Prajurit Muda