polhukam.id - Ant Group Co. resmi menyelesaikan prosedur untuk menghapus pengendali utama perusahaan yakni sang pendiri, Jack Ma.
Hal ini menjadi tindak lanjut dari pengunduran diri Jack Ma sebagai pengendali di Ant Group.
Ini merupakan tindakan 'balas dendam' pemerintah China atas sikap kritik keras Jack Ma terhadap pemerintahan Presiden Xi Jinping.
Baca Juga: Resep Ketoprak Khas Jakarta Lengkap dengan Telur, Dijamin Enak dan Bikin Nagih!
Jack Ma sebelumnya memiliki kendali penuh atas perusahaan yang memiliki tujuan menjangkau semua konsumen dan usaha kecil ke layanan keuangan dan lainnya melalui akses teknologi.
Tersisihnya Ma dari perusahaannya sendiri merupakan bagian dari restrukturisasi Ant Group.
Bank Sentral China pun merestui perusahaan tersebut tak lagi memiliki pengendali, di mana posisi tersebut selama ini dijalankan Ma.
Baca Juga: Eddy Hiariej Eks Wamenkumham Kembali Daftar Praperadilan ke PN Jaksel
Restrukturisasi itu menyebabkan hak suara Jack Ma di perusahaan menyusut drastis dari 53,46 persen menjadi hanya 6,21 persen.
Rencana menyingkirkan Ma dari Ant Group ini sudah dilakukan sejak Januari 2023 lalu.
"Ketika mengumumkan perubahan tersebut pada Januari (2023), Ant Group mengatakan struktur kepemilikan saham baru akan 'lebih transparan dan terdiversifikasi serta memfasilitasi perkembangan perusahaan yang stabil'," tulis laporan South China Morning Post (SCMP), dikutip Rabu (3/1).
Baca Juga: Jadwal MotoGP 2024 Resmi Keluar, Kapan Jadwal Mandalika?
Ant Group adalah perusahaan yang terafiliasi dengan Alibaba (BABA), yang juga didirikan oleh Jack Ma. Ant Group didirikan Ma pada Oktober 2014 lalu.
Rencananya, perusahaan yang menjual berbagai produk keuangan di China itu akan melantai di Bursa Efek Shanghai pada November 2020 lalu.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: kaltenglima.com
Artikel Terkait
Pesawat Penumpang Tabrakan dengan Helikopter, Jatuh di Sungai Potomac Washington
Pembakar AL-QUR'AN, Salwan Momika Tewas Ditembak
Rumah Mewah Bekas Adele Tak Laku Gara-gara Rumor Angker
Selena Gomez Menangis Ditengah Isu Deportasi Massal Warga Meksiko