JemberNetwork.com – Perayaan Natal merupakan hari yang berbahagia bagi umat kristiani diseluruh dunia. Lalu bagaimana perayaan Natal bagi umat kristiani di Palestina.
Di Palestina tidak hanya terdiri dari umat Islam, namun juga banyak masyarakatnya yang menganut agama kristen.
Perayaan Natal umat Kristen di Palestina tahun ini berbeda karena berada dalam situasi perang.
Dalam kesempatan perayaan Natal di Palestina ini, seorang pendeta sampaikan pesan Natal terkait Israel.
Pesan Natal tersebut disampaikan oleh Pendeta Isaac Munther, yang merupakan pendeta dari Gereja Natal Lutheran Injili Betlehem, Palestina yang dilansir JemberNetwork.com dari kanal YouTube Kordova Media.
Dalam kesempatan tersebut, pendeta Munther sampaikan bahwa saat ini mereka marah, hancur karena disaat seharusnya berbahagia di Hari Natal namun mereka justru berduka.
“Ada 20.000 orang dibunuh, ribuan lainnya masih berada dibawah reruntuhan,” ujarnya.
“Hampir 9.000 anak-anak dibunuh dengan cara brutal. Hari demi hari 1,9 juta orang mengungsi, ratusan ribu rumah dihancurkan,” lanjutnya.
Lebih jauh pendeta Isaac Munther sampaikan bahwa Gaza kini tak lagi eksis sehingga ia simpulkan bahwa apa yang dilakukan Israel merupakan pemusnahan.
“Ini adalah genosida (pemusnahan),” simpulnya.
Namun menurutnya dilain pihak, dunia ikut menyaksikan, gereja-gereja juga ikut menyaksikan karena penduduk Gaza mengirimkan gambar secara live saat mereka di eksekusi, berharap dunia peduli.
Namun pendeta katakan bahwa ternyata semua terus berlanjut, sehingga mereka (umat Kristen di Palestina) bertanya-tanya bagaimana nasib mereka di Betlehem, Ramallah dan Jenin.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: jember.jatimnetwork.com
Artikel Terkait
Pesawat Penumpang Tabrakan dengan Helikopter, Jatuh di Sungai Potomac Washington
Pembakar AL-QUR'AN, Salwan Momika Tewas Ditembak
Rumah Mewah Bekas Adele Tak Laku Gara-gara Rumor Angker
Selena Gomez Menangis Ditengah Isu Deportasi Massal Warga Meksiko