Di balik populernya Sungai Aare menyimpan berita duka mendalam karena putra Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz, hanyut dibawa aliran sungai itu.
Di negara Swiss sendiri, Sungai Aare dikenal sebagai tempat urban swimming. Namun tidak hanya itu, derasnya aliran sungai tersebut juga memenuhi kebutuhan listrik warga sekitarnya.
Seperti dikutip laman Alpiq.com, Sungai Aare memiliki empat pembangkit listrik tenaga air (PLTA) atau hydropower di sepanjang alirannya. Ketiga generator tersebut terletak di Flumenthal, Ruppoldingen, dan Gosgen.
Generator regional meluncurkan listrik ramah lingkungan. Warga sekitar yang menjadi pelanggan akan mendapat aliran listrik dari 100 persen sumber energi terbarukan.
Listrik untuk produk baru ini dihasilkan secara eksklusif oleh tiga PLTA yang dioperasikan oleh Atel Hydro AG di Sungai Aare. Listrik yang dihasilkan oleh tiga pembangkit listrik di Flumenthal, Ruppoldingen dan Gösgen disertifikasi oleh TUV SUD.
Ini berarti bahwa aarestrom adalah bentuk energi listrik yang sangat ramah lingkungan. Pengawas eksternal akan memeriksa setiap tahun apakah jumlah aarestrom yang dijual melebihi kapasitas pembangkit gabungan dari tiga pembangkit listrik tenaga air.
Konsumen yang dipasok oleh empat utilitas antara Kappel dan Schonenwerd sekarang memiliki pilihan untuk mendapatkan 100 persen listrik mereka dari sumber listrik tenaga air lokal bebas CO2.
Para warga yang menjadi pelanggan akan membayar biaya tambahan sebesar 2 sen per kilowatt-jam, yang bagi rata-rata rumah tangga Swiss yang mengonsumsi 4.000 kWh merupakan biaya tambahan hanya CHF 80 per tahun.
Sekitar 2 sen/kWh akan dibayarkan ke dalam dana untuk mempromosikan energi terbarukan (air, matahari, angin, biomassa) di wilayah Olten.
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
Fatima Hassouna, Fotografer Kesayangan Warga Gaza Syahid Dibom Israel
Serangan Udara AS Tewaskan 80 Orang di Yaman, 150 Orang Terluka
Rudal China Bisa Tenggelamkan Seluruh Armada Kapal Induk AS Hanya dalam 20 Menit
Ulama Pakistan Serukan Dunia Muslim untuk Berjihad Melawan Israel