polhukam.id - Indonesia saat ini tengah dikepung dua kekuatan besar dunia dengan pesawat bombernya.
Pertama adalah Amerika Serikat (AS) yang menempatkan bomber B-52 di Pangkalan Militer Guam.
“Empat B-52 dikerahkan ke Guam untuk melakukan misi pencegahan ketika ketegangan meningkat.
Kawasan itu menjadi ketegangan geopolitik ketika Pemerintah AS beserta mitranya memantau pihak-pihak yang mengganggu cita-cita Indo-Pasifik yang bebas terbuka”, tulis Airforce Technology pada 16 Juni 2023.
Pangkalan Militer Guam sendiri jaraknya hanya berkisar 7 ribu km dari Indonesia.
Sementara jarak tempur atau jangkau dari bomber B-52 bisa mencapai 14 ribu km lebih.
Selanjutnya bomber milik China, yaitu H-6 yang dipercaya ditempatkan di Pangkalan Militer Fiery Cross Reef.
“China miliki pangkalan militer dengan Natuna, yaitu Fiery Cross Reef yang dibangun sejak 2014.
Fiery Cross Reef sendiri adalah kepulauan karang yang terletak di area Kepulauan Spratly yang disengketakan banyak negara, sekitar 700 km dari Natuna.
Pangkalan militer itu sendiri memiliki landasan pacu yang cukup dipakai oleh bomber H-6”, terang PLA Daily pada 6 Januari 2021.
Sementara bomber H-6 memiliki jangkauan tempur hingga 6 ribu km.
Kepentingan AS di kawasan ini adalah melahirkan Indo-Pasifik yang bebas terbuka dari ancaman yang datang.
Sementara ancaman yang mereka maksud adalah China, ambil contoh Tiongkok yang masih kekeh mengklaim Laut China Selatan.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: zonajakarta.com
Artikel Terkait
5 Alasan Wapres Filipina Dimakzulkan, Ancam Bunuh Presiden hingga Skandal Korupsi
Israel Bersiap Hadapi Kemungkinan Tsunami di Tengah Gempa Bumi yang Terjadi di Yunani
Pernyataan Baru Donald Trump: Gaza Akan Diserahkan ke AS oleh Israel!
Arab Saudi Gelar Nikah Massal, 300 Pengantin Dapat Hadiah Mobil dan Rumah