polhukam.id - Pengungsi Rohingya yang datang ke Indonesia, khususnya wilayah Aceh sudah mencapai sekitar 1,54 ribu jiwa.
Tentu kedatangan pengungsi Rohingya yang berjumlah ribuan tersebut sangat meresahkan warga setempat, khususnya para nelayan dan masyarakat di Aceh.
Menanggapi hal tersebut, Pemerintah Indonesia akan bertindak secara tegas agar permasalahan terkait pengungsi Rohingya bisa segera terselesaikan.
Baca Juga: Terungkap! Inilah 3 Keistimewaan Pemilik Weton Selasa Pahing, dari Karakter, Rezeki dan Jodoh
Menurut Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Muhamad Iqbal penyebab datangnya pengungsi Rohingya disebabkan oleh perdagangan manusia.
Oleh sebab itu, Pemerintah Indonesia akan betindak tegas memburu pelaku penyelundupan orang dan perdagangan manusia.
Sebab, merekalah aktor yang bertanggung jawab atas kedatangan para pengungsi Rohingya ke Indonesia, termasuk Aceh.
“Kewajiban internasional untuk mencegah dan ikut memberantas perdagangan manusia maupun penyelundupan orang,” kata Iqbal, seperti dikutip polhukam.id dari situs Menpan.go.id.
Maka dari itu, Pemerintah Indonesia akan berkomitmen untuk memburu para pelaku tindak pidana penyelundupan manusia.
Tak hanya Indonesia, negara pihak Konvensi PBB juga turut menentang keras tindak pidana Transnasional tersebut.
Baca Juga: 5 Weton Paling Beruntung di Tahun 2024, Mudah Mendapatkan Uang dan Dilapangkan Soal Rezeki
Sehingga, kewajiban mengatasi permasalahan pengungsi Rohingya tidak hanya dipikul Indonesia saja namun beberapa negara lain.
“Berlaku kepada negara asal dan juga negara tujuan," kata Iqbal.
Selain itu, Iqbal juga meminta kepada negara pihak dalam Konvensi 1951 untuk menunjukkan tanggung jawabnya untuk menangani pengungsi Rohingya.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: heipop.id
Artikel Terkait
Rusia Dikabarkan Minta Akses Pesawat Militer di Pangkalan Udara Biak, Australia Khawatir
Wakil PM Rusia Undang Prabowo Hadiri Forum Ekonomi di St. Petersburg
Raja Yordania ke Prabowo: Persahabatan Kita Sejak Jadi Prajurit Muda
Versi Rusia, Serangan Rudalnya di Sumy Tewaskan 60 Komandan Ukraina dan NATO