INTERNASIONAL,www.polhukam.id -- Lebanon masuk dalam rencana serangan Militer Israel dengan tujuan untuk memukul mundur pasukan Hizbullah.
Hizbullah telah melancarkan serangan lintas batas terhadap Israel dalam beberapa pekan terakhir sebagai solidaritas terhadap Gaza.
Laporan tersebut didapat berdasarkan informasi yang diberikan oleh juru bicara militer Israel, Jonathan Conricus.
Baca Juga: Pemilu 2024: MUI Tegaskan Golput Hukumnya Haram
Sejak pecahnya perang Israel-Palestina pada bulan Oktober lalu, baku tembak antara militer Israel dan Hizbullah tak dapat dihindarkan dan semakin meningkat.
Hizbullah secara terang-terangan telah menyatakan dukungannya kepada Hamas dan kelompok Perlawanan Palestina lainnya di Gaza.
Namun, pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, mengatakan bahwa mereka tidak akan melancarkan serangan besar-besaran terhadap Israel kecuali jika Israel terprovokasi atau Hamas berada di ambang kehancuran.
Baca Juga: Pastikan Bahan Pokok Tetap Aman Jelang Nataru, Tim Gabung Babar Lakukan Sidak Ke Gudang Sembako
Militer Israel bereaksi atas pernyataan Hizbullah dengan mengembangkan rencana untuk menyerang Lebanon selatan guna mendorong kelompok tersebut ke utara menuju Sungai Litani.
Israel khawatir akan potensi serangan Hizbullah bakal terjadi seperti tanggal 7 Oktober lalu yang terjadi di daerah utara Israel.
Perwira militer senior Israel mengatakan kepada The Times bahwa karena kekhawatiran itu, doktrin Israel adalah membawa perang ke pihak lain.
Baca Juga: Praperadilan Mantan Ketua KPK Firli Bahuri Ditolak, Ini Penjelasan Hakim PN Jakarta Selatan
Diberitakan juga bahwa Conricus telah mengklaim bahwa tentara Israel telah menyetujui rencana dan menetapkan jadwal kesiapan serangan.
"Sama seperti kita sekarang membongkar Hamas di Gaza dan berupaya memastikan bahwa tidak akan ada ancaman militer terhadap warga Israel yang tinggal di Israel selatan, kita juga akan melakukan hal yang sama jika diperlukan terhadap Hizbullah,” kata Conricus.
Dalam wawancaranya bersama Russia Today, juru bicara Hizbullah, Haji Mohammad Afif, mengatakan bahwa pihaknya berencana untuk mempertahankan laju perang saat ini.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: wowbabel.com
Artikel Terkait
5 Alasan Wapres Filipina Dimakzulkan, Ancam Bunuh Presiden hingga Skandal Korupsi
Israel Bersiap Hadapi Kemungkinan Tsunami di Tengah Gempa Bumi yang Terjadi di Yunani
Pernyataan Baru Donald Trump: Gaza Akan Diserahkan ke AS oleh Israel!
Arab Saudi Gelar Nikah Massal, 300 Pengantin Dapat Hadiah Mobil dan Rumah