polhukam.id - Belum lama ini, Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) bertolak ke Jepang untuk hadiri sebuah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT).
KTT yang dimaksud adalah “Perayaan 50 Tahun Hubungan Persahabatan dan Kerja Sama ASEAN-Jepang”.
Pada kesempatan itu, para pemimpin ASEAN dan Jepang membahas soal kerja sama di berbagai bidang.
Hal menarik dari salah satu pembahasan adalah upaya Jepang perkuat keamanan laut Indonesia.
Pasalnya, Jepang bermaksud untuk menghibahkan sebuah kapal patroli kepada Indonesia, atau lebih tepatnya kepada Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI.
“Membahas tentang bantuan hibah, yaitu menyediakan kapal patroli untuk Bakamla Indonesia senilai 9.053 miliar Yen”, tutur Kementerian Luar Negeri Jepang di laman resminya, mofa.go.jp pada 16 Desember 2023.
Hibah ini bermaksud untuk membantu Indonesia yang memiliki Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) yang luas yang sangat luas.
“Indonesia memiliki ZEE terbesar ketiga di dunia, dan terletak di jalur transportasi laut penting seperti Selat Malaka.
Dari sudut pandang logistik internasional Jepang, menjaga keamanan di sana adalah hal penting.
Namun sayangnya, lembaga-lembaga terkait yang fungsinya menjaga keamanan laut Indonesia tidak memiliki kapasitas yang cukup”, sambungnya.
Baca Juga: Jepang Baru Saja Merilis Fregat Mogami Ke-8, Sebuah Kapal Perang yang Diinginkan Indonesia
Proyek hibah ini adalah menyediakan satu kapal patroli berukuran besar untuk Bakamla dan akan dibangun di Jepang.
Sekali lagi Kementerian Luar Negeri Jepang tekankan, kehadiran kapal patroli ini adalah untuk memperkuat Bakamla menjalankan fungsinya.
Selanjutnya, pernyataan Jepang yang menyebut kekuatan Bakamla RI kurang memadai untuk jaga keamanan ada benarnya.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: zonajakarta.com
Artikel Terkait
Pesawat Penumpang Tabrakan dengan Helikopter, Jatuh di Sungai Potomac Washington
Pembakar AL-QUR'AN, Salwan Momika Tewas Ditembak
Rumah Mewah Bekas Adele Tak Laku Gara-gara Rumor Angker
Selena Gomez Menangis Ditengah Isu Deportasi Massal Warga Meksiko