KFC Indonesia Masih Masuk Daftar Boikot Produk Israel, Benarkah Pro-Israel? Ini Jawabannya

- Minggu, 17 Desember 2023 | 13:00 WIB
KFC Indonesia Masih Masuk Daftar Boikot Produk Israel, Benarkah Pro-Israel? Ini Jawabannya

polhukam.id - Seruan boikot produk pro-Israel sedang ramai dibicarakan di Indonesia. Salah satu produk yang menjadi sasaran boikot adalah KFC.

Restoran cepat saji ini dituding pro-Israel karena cabangnya di wilayah Israel terlihat secara terang-terangan mendukung penjajahan Palestina.

KFC atau Kentucky Fried Chicken adalah restoran makanan cepat saji yang berasal dari Amerika Serikat.

Didirikan pada tahun 1930 oleh Kolonel Harland Sanders, KFC dikenal dengan resep ayam gorengnya yang khas.

Sanders menggunakan 11 bumbu dan rempah-rempah, serta teknik memasak dengan tekanan rendah untuk menghasilkan ayam yang renyah di luar dan lembut di dalam.

Pada tahun 1952, Sanders menawarkan waralaba KFC agar bisnisnya dapat berkembang luas.

KFC pun mulai berkembang menjadi waralaba global dan hadir di berbagai negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Pemilik waralaba tunggal KFC di Indonesia adalah PT Fast Food Indonesia Tbk. yang didirikan oleh Keluarga Gelael pada tahun 1978.

KFC Indonesia pertama kali membuka gerainya di Jalan Melawai, Jakarta pada bulan Oktober 1979.

KFC Indonesia telah berkembang pesat dan kini memiliki sekitar 747 gerai yang tersebar di 32 provinsi dan lebih dari 150 kota di Indonesia.

Perusahaan ini juga mempekerjakan sekitar 15.492 karyawan.

Perusahaan Yum!, pemilik waralaba KFC di seluruh dunia, belum memberikan pernyataan mengenai apakah mereka benar-benar mendukung Israel.

Namun, kabarnya produk-produk mereka menjadi sasaran boikot karena cabang mereka di wilayah Israel terlihat secara terang-terangan mendukung penjajahan Palestina.

Berdasarkan informasi yang tersedia, dapat disimpulkan bahwa KFC Indonesia bukanlah produk Israel.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: nusahits.com

Komentar