Nivea Masih Menjadi Sasaran Produk Boikot Pro-Israel, Ini Jejak Brand Kecantikan yang Berusia Lebih dari 100 Tahun

- Minggu, 17 Desember 2023 | 06:00 WIB
Nivea Masih Menjadi Sasaran Produk Boikot Pro-Israel, Ini Jejak Brand Kecantikan yang Berusia Lebih dari 100 Tahun

polhukam.id - Nivea adalah salah satu merek perawatan kulit paling populer di dunia. Produk-produknya dapat ditemukan di hampir semua negara di dunia, termasuk Indonesia.

Namun, akhir-akhir ini Nivea menjadi sorotan karena dugaan dukungannya terhadap Israel.

Nivea didirikan pada tahun 1911 oleh perusahaan Jerman Beiersdorf. Produk pertamanya adalah Nivea Creme, yang menjadi produk perawatan kulit modern pertama di dunia.

Produk ini mengandung bahan-bahan alami, seperti:

  • minyak almond,
  • minyak jojoba, dan
  • vitamin E,

Produk ini sangat membantu untuk menjaga kelembaban kulit dan melindungi kulit dari kerusakan lingkungan.

Ekspansi Nivea Didunia Perawatan Kulit

Nivea terus berkembang dan mengembangkan berbagai produk perawatan kulit lainnya, seperti:

  • deodoran,
  • tabir surya,
  • produk perawatan wajah, dan
  • produk perawatan tubuh.

Perusahaan ini juga memiliki kantor pusat di Hamburg, Jerman, serta laboratorium di Asia dan Amerika Latin.

Pada tahun 1980-an, Nivea menemukan bahwa kepercayaan konsumen pada merek mereka sangat tinggi.

Beiersdorf, perusahaan induk Nivea, mengenali potensi pertumbuhan terkait dengan temuan ini.

Perusahaan tersebut meluncurkan sejumlah produk perawatan kulit Nivea baru dengan kualitas yang tinggi.

Salah satu produk ini adalah Nivea Men After Shave Balsam untuk kulit sensitif pria.

Pada tahun 2023, Nivea menjadi salah satu produk yang diboikot oleh sejumlah negara Arab dan Muslim.

Boikot ini disebabkan oleh dugaan bahwa Nivea mendukung Israel.

Dugaan dukungan Nivea terhadap Israel muncul setelah perusahaan ini merilis iklan di Israel pada tahun 2022.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: nusahits.com

Komentar