Pemecatan ini adalah teguran publik yang jarang terjadi oleh Zelenskiy sejak invasi Rusia atas Ukraina.
Melansir AFP, Senin (30/5) Zelenskiy mengatakan pria itu dipecat karena tidak bekerja untuk mempertahankan kota sejak hari-hari pertama perang skala penuh, tetapi hanya memikirkan dirinya sendiri.
“Ketika yang lain telah bekerja keras "dengan sangat efektif", mantan kepala itu tidak melakukannya,” kata dia.
Meskipun presiden tidak menyebutkan nama pejabat itu, laporan media Ukraina mengidentifikasi dia sebagai Roman Dudin, kepala dinas keamanan SBU wilayah Kharkiv.
Sebelumnya, kantor Zelenskiy memposting video di Telegram tentang presiden yang mengenakan rompi anti peluru saat melihat bangunan yang hancur di Kharkiv dan sekitarnya.
Presiden Ukraina dijadwalkan berbicara melalui tautan video pada Senin dengan para pemimpin Uni Eropa di Brussels ketika mereka berusaha untuk memecahkan kebuntuan pada embargo minyak Rusia.
Sejak gagal merebut ibu kota Kyiv pada tahap awal perang dan kemudian mundur dari wilayah Kharkiv, Rusia telah mengalihkan fokusnya ke wilayah Donbas timur.
Namun, pasukan Ukraina pada Sabtu (28/5) mengatakan bahwa mereka telah merebut kota Lyman dan meningkatkan tekanan pada kota kembar Severodonetsk dan Lysychansk.
Gubernur regional wilayah Lugansk, Sergiy Gaiday, mengatakan di Telegram bahwa situasi di Lysychansk telah menjadi jauh lebih buruk.
"Sebuah peluru Rusia jatuh di sebuah bangunan tempat tinggal, seorang gadis meninggal dan empat orang dirawat di rumah sakit," katanya.
Sementara itu, staf umum Ukraina mengatakan bahwa tepi lain sungai Donets pasukan Rusia melakukan operasi penyerangan di daerah kota Severodonetsk.
Zelenskiy bersikeras bertahan di Kiev sejak Presiden Rusia Vladimir Putin meluncurkan serangan skala penuh ke Ukraina.
"Dalam perang ini, penjajah berusaha memeras setidaknya beberapa hasil," kata Zelenskiy dalam posting Telegram kemudian hari Minggu.
Dia menambahkan, musuh seharusnya sudah mengerti sejak lama bahwa Ukraina akan mempertahankan tanahnya.
Ketika sepertiga wilayah Kharkiv berada di bawah kendali Rusia, Zelenskiy berjanji membebaskan wilayah negaranya.
"Kami melakukan segala yang kami bisa untuk menahan serangan ini,” kata dia.
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
Rudal China Bisa Tenggelamkan Seluruh Armada Kapal Induk AS Hanya dalam 20 Menit
Ulama Pakistan Serukan Dunia Muslim untuk Berjihad Melawan Israel
Rusia Dikabarkan Minta Akses Pesawat Militer di Pangkalan Udara Biak, Australia Khawatir
Wakil PM Rusia Undang Prabowo Hadiri Forum Ekonomi di St. Petersburg