Pembangunan IKN, Jepang Tender Proyek Food Estate di Kalimantan

Voice Sulawesi - Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) memerlukan biaya investasi yang cukup besar.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan mengajak Jepang untuk berinvesti di pembangunan IKN.

Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida akan ditemui Jokowi untuk membicarakan proyek IKN disela-sela penyelenggaraan KTT Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan Jepang.

Baca Juga: Ini Misi Anies Jika Terpilih Presiden, Proyek IKN Belakangan

“Ya (akan membahas IKN). Kalau pertemuan dengan negara lain IKN pasti akan dibicarakan,” kata Presiden Jokowi dalam konferensi persnya.

Presiden Jokowi menyatakan akan mendorong agar investor maupun pemerintah Jepang berinvestasi melalui pembangunan proyek-proyek di IKN.

Sebelumnya, Deputi Investasi dan Pendanaan Otorita IKN Agung Wicaksono mengungkapkan, surat minat investasi atau letter of intent (LoI) di IKN mencapai 328 surat.

Baca Juga: Surga Tersembunyi Wisata Alam Air Terjun Sarambu Tai Bai Polman: Dunia Petualang Cocok Untuk Hilangkan Stres

Sebagaimana yang dikatakan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono pada November lalu menyebutkan perusahaan Jepang yakni Sumitomo Group, bekerja sama dengan Salim Group, sedang mempelajari proyek food estate di IKN.

Dari 328 surat minat ivestasi, 25 surat di antaranya berasal dari Jepang untuk investasi proyek di IKN. Adapun sektor yang diminati Jepang salah satunya adalah proyek lumbung pangan (food estate).

Proyek lumbung pangan berlokasi di Kalimantan Tengah dengan luas lahan yang sudah mencapai 43.000 hektare.

“Itu enggak kecil, butuh investasi dan teknologi. Nantinya itu bisa suplai makanan ke IKN, kan lebih dekat dari pada dari Jawa,” kata dia.

Baca Juga: Parah, Victor Mansaray Hengkang dari PSM Makassar Usai Gajinya Tak Dibayar Manajemen

Selain lumbung pangan, Jepang melalui JICA juga tengah mengkaji proyek pembangunan jalur kereta dengan rute Balikpapan-IKN maupun di kawasan IKN sendiri.