POLHUKAM.ID - Perekonomian Israel diperkirakan akan melambat dengan pertumbuhan ditaksir hanya mencapai 2 persen di 2023 ini, turun dari perkiraan sebelumnya sebesar 2,7 persen.
Hal tersebut diumumkan Kementerian Keuangan Israel pada Kamis (23/11), dengan penurunan yang diyakini terjadi karena konflik bersenjata antara Israel dan Hamas.
Sementara, untuk proyeksi pertumbuhan di 2024, Kementerian Keuangan Israel memproyeksikan pertumbuhan hanya mencapai 1,6 persen, jika perang masih berlanjut hingga awal tahun tersebut.
Namun, terdapat kemungkinan pemulihan yang lebih cepat dengan pertumbuhan hingga 2,2 persen jika perang tersebut berakhir.
Sebelum pecahnya perang, Israel awalnya berencana untuk meningkatkan proyeksi pertumbuhan tahunannya menjadi 3,4 persen, tetapi dampak langsung perang telah mengakibatkan pemangkasan sebesar 1,4 point persentase, karena banyaknya sentimen publik terhadap Tel Aviv.
"Faktor utama yang membebani pertumbuhan adalah sentimen konsumen yang buruk yang kemungkinan besar akan berdampak pada belanja swasta yang datar, yang merupakan pendorong pertumbuhan utama Israel. Sementara ekspor diperkirakan akan turun 0,6 persen tahun ini," kata kementerian.
Perekonomian Israel pada 2022 diketahui telah bertumbuh sebesar 6,5 persen, namun situasi perang telah menciptakan bola api sendiri bagi ekonomi Tel Aviv.
Sumber: rmol
Artikel Terkait
Rudal China Bisa Tenggelamkan Seluruh Armada Kapal Induk AS Hanya dalam 20 Menit
Ulama Pakistan Serukan Dunia Muslim untuk Berjihad Melawan Israel
Rusia Dikabarkan Minta Akses Pesawat Militer di Pangkalan Udara Biak, Australia Khawatir
Wakil PM Rusia Undang Prabowo Hadiri Forum Ekonomi di St. Petersburg