POLHUKAM.ID -Ketahanan generator yang digunakan oleh dua rumah sakit di Gaza yakni Rumah Sakit Al Shifa dan Rumah Sakit Indonesia tidak akan lebih dari 48 jam.
Hal itu diungkap oleh Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dalam Press Briefing di Ruang Palapa Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat pada Rabu (1/11).
Retno mengatakan informasi tersebut didapatkan langsung dari relawan MER-C yang saat ini bertugas di Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza.
"Waktu yang tersisa kurang lebih 48 jam sejak tadi pagi sebelum generator utama mengalami shutdown," kata Menlu Retno.
Menlu Retnomenyoroti pentingnya pasokan bahan bakar menjangkau rumah sakit Gaza. Sebab, operasi dan perawatan pasien terdampak perang di sana tidak bisa dilakukan tanpa daya listrik.
Dikatakan Menlu Retno, selama dirinya menghadiri pertemuan PBB di New York, Indonesia terus mendesak agar pasokan bahan bakar, air bersih serta kebutuhan pokok dapat segera masuk ke Gaza.
"Dengan situasi ini, kita terus intensifkan komunikasi dengan berbagai pihak agar semua bantuan bisa masuk ke Gaza dengan alasan kemanusiaan," tegasnya.
Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza sebelumnya mengumumkan bahwa kedua rumah sakit itu hanya memiliki sedikit bahan bakar untuk bisa menghidupkan generator.
Sejak Israel memutus jaringan listrik, akses bahan bakar dan air, rumah sakit di Gaza telah bertahan menggunakan generator selama lebih dari tiga pekan.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Fatima Hassouna, Fotografer Kesayangan Warga Gaza Syahid Dibom Israel
Serangan Udara AS Tewaskan 80 Orang di Yaman, 150 Orang Terluka
Rudal China Bisa Tenggelamkan Seluruh Armada Kapal Induk AS Hanya dalam 20 Menit
Ulama Pakistan Serukan Dunia Muslim untuk Berjihad Melawan Israel