POLHUKAM.ID - Total kematian korban bentrokan antara komunitas peternak nomaden dan petani di Plateau State mencapai 16 orang.
Mengutip The Defense Post pada Jumat (23/6), kedua komunitas itu terpisah di dua wilayah. Di mana para peternak berada di utara dengan sebagian besar Muslim, sementara petani berada di selatan dan beragama Kristen.
Juru Bicara militer Nigeria mengatakan serangan terbaru terjadi awal pekan ini menewaskan belasan orang dari dua komunitas di distrik Riyom dan Mangu.
"Enam nyawa hilang di Riyom. Serangan lain terjadi di beberapa komunitas di Mangu dan 10 orang tewas," ungkap laporan tersebut.
Menurut Anggota majelis negara bagian dataran tinggi yang mewakili Mangu Selatan, Bala Fwangje, jumlah kematian yang tercatat 14 orang.
"Kami mendengar sekitar 14 orang tewas, rumah hancur, harta benda dibakar. Saya belum mendapatkan data lengkapnya," kata Fwangje.
Sejak Mei lalu, hampir 200 orang tewas dalam bentrokan antara komunitas petani Berom, yang sebagian besar beragama Kristen, dan komunitas peternak sapi Muslim Fulani di daerah dataran tinggi Riyom, Barkin Ladi, dan Mangu.
Tidak jelas apa sebenarnya yang memicu serangan baru-baru ini di Plateau, tetapi disinyalir bentrokan disebabkan oleh aksi saling balas antara petani dan peternak yang berujung pada penggerebekan desa.
Merek bahkan menggunakan senjata berat untuk menculik, menjarah, dan membunuh penduduk desa.
Sumber: rmol
Artikel Terkait
5 Alasan Wapres Filipina Dimakzulkan, Ancam Bunuh Presiden hingga Skandal Korupsi
Israel Bersiap Hadapi Kemungkinan Tsunami di Tengah Gempa Bumi yang Terjadi di Yunani
Pernyataan Baru Donald Trump: Gaza Akan Diserahkan ke AS oleh Israel!
Arab Saudi Gelar Nikah Massal, 300 Pengantin Dapat Hadiah Mobil dan Rumah