Ketar-ketir, Rusia Ngaku Kelabakan Cari Pasar Emas, Barat Kompak Tutup Pintu

- Selasa, 05 Juli 2022 | 17:40 WIB
Ketar-ketir, Rusia Ngaku Kelabakan Cari Pasar Emas, Barat Kompak Tutup Pintu
Polhukam.id, Wellington - Rusia kembali mendapat kabar buruk setelah Selandia Baru memberlakukan larangan impor emas dari Rusia. Namun kebijakan itu baru akan diterapkan pada 25 Juli.

“Keputusan hari ini lebih lanjut menandakan kecaman Selandia Baru atas pelanggaran mencolok Rusia terhadap kedaulatan Ukraina,” kata Menteri Luar Negeri Selandia Baru Nanaia Mahuta pada Senin (4/7/2022) malam, dikutip Anadolu Agency.

Baca Juga: Negara Kaya Kompak Stop Impor Emas dari Rusia, Bisa Rugi 15,5 Miliar Dolar

Dia mengungkapkan, Selandia Baru tidak ingin dijadikan tempat yang aman bagi aset Rusia.

“Ini juga mendukung upaya internasional untuk memastikan Rusia tidak menghindari sanksi internasional dengan memanfaatkan cadangan emasnya yang sangat besar untuk membiayai perang ilegalnya,” ucapnya.

Menurut Menteri Perdagangan dan Ekspor Selandia Baru Damien O'Connor, keputusan pemberlakuan larangan impor emas bertujuan mencegah Kremlin mengandalkan kepemilikan komoditas tersebut untuk menopang rubel. Sebab sistem keuangan Moskow sudah terputus dari pasar internasional.

“Bank Sentral Rusia memiliki cadangan emas yang luas, diperkirakan bernilai hingga 140 miliar dolar AS. Sebanyak 20 persen dari cadangan Bank Sentral Rusia disimpan dalam emas. Di bawah Undang-Undang Sanksi Rusia, kami melarang warga Selandia Baru mengimpor emas asal Rusia,” kata Damien O'Connor.

Pekan lalu, Departemen Keuangan Amerika Serikat (AS) mengumumkan larangan impor emas Rusia. Namun langkah itu hanya berlaku untuk emas asal Rusia, bukan emas yang terletak di luar Rusia.

Sumber: m.republika.co.id

Komentar