Menurut Teuku Rezasyah, saat Jokowi mengunjungi Istana Kremlin, Kamis (30/6/2022), Putin diketahui menggunakan diksi dalam 'suasana bisnis' dan 'informatif', saat ajakan damai disampaikan terbuka.
Soal diksi ‘informatif’ dari Putin, sambungnya, dia menyebut bisa diartikan sebagai bentuk kesepahaman.
Teuku Rezasyah mengungkapkan hal itu berarti antara Putin dan Jokowi sebenarnya sudah saling berbagi ide hingga menyepakati banyak hal.
"Namun, masih menyimpan beberapa hal yang perlu ditindaklanjuti," kata Teuku Rezasyah melalui layanan pesan, Sabtu (2/7/2022).
Teuku Rezasyah menilai, hal-hal yang belum disepakati antara Putin-Jokowi tidak mungkin dibuka dalam pidato bersama dua kepala negara tersebut.
"Adapun apa yang belum disepakati, tak perlu dibuka ke publik, tetapi sudah menjadi catatan penting kedua negara," jelas Teuku Rezasyah.
Sementara itu, kata Teuku Rezasyah, soal diksi ‘dalam suasana bisnis’, bisa diartikan pembicaraan Putin dengan Jokowi sudah masuk inti masalah.
Menurut Teuku Rezasyah, hal tersebut menandakan kedua kepala negara sangat fokus pada inti masalah dan berusaha keras agar ada hasil yang dapat diraih, terukur, dan membawa manfaat bagi mereka dan pihak-pihak lain.
"Hasilnya tak dapat dirasakan segera," kata Teuku Rezasyah.
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
Fatima Hassouna, Fotografer Kesayangan Warga Gaza Syahid Dibom Israel
Serangan Udara AS Tewaskan 80 Orang di Yaman, 150 Orang Terluka
Rudal China Bisa Tenggelamkan Seluruh Armada Kapal Induk AS Hanya dalam 20 Menit
Ulama Pakistan Serukan Dunia Muslim untuk Berjihad Melawan Israel