Fortune mencatat, Shanxi pada tahun 2020 berada di peringkat 485 dunia, dengan total pendapatan (revenue) 26,1 miliar dolar AS dan keuntungan (profit) sebesar 211 juta dolar.
Grup besar, yang berbasis di Taiyuan, provinsi Shanxi, terutama bergerak di bidang pembangkit listrik, eksploitasi dan pemrosesan batubara serta berurusan dengan bisnis dalam konstruksi tambang, manufaktur mesin, peralatan mekanik dan listrik, bahan kimia, arsitektur, bahan bangunan, transportasi, impor dan ekspor, dan jasa tersier.
Didirikan pada Oktober 2001, Badan Usaha Milik Negara ini kini memiliki 25 anak perusahaan dan cabang perusahaan.
Perusahaan ini mengoperasikan 100 tambang dengan kapasitas produksi tahunan sebesar 174 juta metrik ton batu bara mentah, 28 pabrik pencucian batu bara dengan kapasitas 126 juta ton batu bara per tahun, lima pabrik batu bara kokas dengan kapasitas produksi mencapai 11,8 juta ton per tahun, dan sembilan pabrik batu bara pembangkit tenaga listrik dengan kapasitas terpasang 3.468 megawatt.
Perusahaan ini memiliki bisnis di 29 kabupaten di tujuh kota di Shanxi, termasuk Taiyuan, Linfen, Yuncheng dan Changzhi, dan produknya dijual di lebih dari 20 provinsi dan kota domestik.
Perusahaan ini memiliki lisensi untuk mengimpor dan mengekspor kokas dan perangkat elektromekanis, dan memiliki kemitraan strategis yang erat dengan Grup Ruhr Jerman, Nippon Steel Jepang, Pohang Korea Selatan, dan sekitar 30 perusahaan Tiongkok seperti Baosteel di Shanghai, Ansteel di Anshan dan Shougang Group di Beijing.
Per 31 Desember 2015, Shanxi Coking Coal Group memiliki kemampuan penambangan 86,9 juta metrik ton per tahun, menurut Administrasi Energi Nasional, dengan beberapa kemampuan yang tidak diungkapkan, seperti tambang Shaqu (Hanzi: ) dari Batubara Kokas Huajin.
Pada tahun 2016, Shanxi Coking Coal Group memproduksi 91,51 juta ton batu bara dan 43,12 juta ton batu bara kokas, menghasilkan penjualan 169 miliar yuan (24,64 miliar dolar) dan laba 7,9 miliar yuan.
Pada tahun 2020, perseroan menargetkan dapat memproduksi 200 juta ton batu bara dan menjadi perusahaan batu bara kokas terbesar di dunia.
Sumber: suara.com
Artikel Terkait
5 Alasan Wapres Filipina Dimakzulkan, Ancam Bunuh Presiden hingga Skandal Korupsi
Israel Bersiap Hadapi Kemungkinan Tsunami di Tengah Gempa Bumi yang Terjadi di Yunani
Pernyataan Baru Donald Trump: Gaza Akan Diserahkan ke AS oleh Israel!
Arab Saudi Gelar Nikah Massal, 300 Pengantin Dapat Hadiah Mobil dan Rumah