Uji coba tersebut dilakukan pada Sabtu (14/5/2022) di lepas pantai California Selatan ketika sebuah pesawat pengebom B-52 melepaskan sebuah senjata respons cepat yang diluncurkan di udara (ARRW), kata Angkatan Udara AS dalam sebuah pernyataan.
"Setelah terlepas dari pesawat, pemacu ARRW menyala dan terbakar selama durasi yang diharapkan, mencapai kecepatan hipersonik lima kali lebih besar dari kecepatan suara," katanya.
Amerika Serikat tidak sendirian dalam mengembangkan senjata hipersonik dengan kecepatan dan kemampuan manuver yang membuat mereka sulit dilacak dan dicegat.
Rusia telah menembakkan rudal hipersonik ke sejumlah sasaran di Ukraina, dan China juga telah menguji senjata hipersoniknya, kata pejabat militer AS.
Namun, kementerian luar negeri China pada Oktober 2021 membantah bahwa pihaknya telah melakukan uji coba senjata hipersonik.
Sumber: jpnn.com
Artikel Terkait
Ulama Pakistan Serukan Dunia Muslim untuk Berjihad Melawan Israel
Rusia Dikabarkan Minta Akses Pesawat Militer di Pangkalan Udara Biak, Australia Khawatir
Wakil PM Rusia Undang Prabowo Hadiri Forum Ekonomi di St. Petersburg
Raja Yordania ke Prabowo: Persahabatan Kita Sejak Jadi Prajurit Muda