“Sebagai ekonomi terbesar di Eropa dan Asia Tenggara, peluang kerja sama ekonomi Indonesia dan Jerman sangat besar. Di sektor energi baru dan terbarukan, dan di sektor industri teknologi tinggi,” ujar Jokowi, dikutip dari siaran pers Istana pada Selasa (28/6/2022).
Di sektor energi baru dan terbarukan, Jokowi berharap Jerman bisa menjadi mitra dalam mengolah potensi 474 gigawatt sumber energi baru dan terbarukan di Indonesia. Presiden juga memberikan apresiasi terhadap Green Infrastructure Initiative Jerman dengan komitmen pendanaan sebesar 2,5 miliar euro selama 5 tahun.
Sedangkan di sektor industri teknologi tinggi, Jokowi menyampaikan Indonesia telah menyiapkan ekosistem kendaraan listrik dari hulu ke hilir yaitu dari pertambangan dan peleburan nikel hingga produksi baterai dan mobil listriknya. Ia melihat potensi kerja sama pengembangan industri semikonduktor dan menjadikan industri ini bagian dari rantai pasok chip global.
“Indonesia juga siap untuk tindak lanjuti kerja sama pembangunan German Industrial Quarter yang nantinya dapat menjadi basis produksi dan rantai pasok global,” ucap Jokowi.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga menyampaikan apresiasi atas dukungan Jerman terhadap Presidensi Indonesia di G20. Di tengah situasi dunia yang sangat kompleks dan sulit, ia berharap Indonesia dan Jerman terus menjaga G20 agar tetap dapat menjadi katalis pemulihan ekonomi.
Dalam pertemuan bilateral ini, turut hadir Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Duta Besar RI untuk Jerman Arif Havas Oegroseno.
Sumber: republika.co.id
Artikel Terkait
5 Alasan Wapres Filipina Dimakzulkan, Ancam Bunuh Presiden hingga Skandal Korupsi
Israel Bersiap Hadapi Kemungkinan Tsunami di Tengah Gempa Bumi yang Terjadi di Yunani
Pernyataan Baru Donald Trump: Gaza Akan Diserahkan ke AS oleh Israel!
Arab Saudi Gelar Nikah Massal, 300 Pengantin Dapat Hadiah Mobil dan Rumah