Reuters melaporkan, mengutip seorang pejabat tinggi pemerintah bahwa Jokowi dijadwalkan membeberkan rincian lawatannya ke Eropa meliputi Rusia, Ukraina, dan Jerman.
Di Rusia, Jokowi dikabarkan akan menjalankan misi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk membujuk Putin. Salah satu pembicaraannya terkait izin ekspor gandum oleh Ukraina, yang tengah dibutuhkan global.
Dan tentu saja, Jokowi akan berbicara dengan Putin tentang KTT G20 yang akan diselenggarakan Indonesia di Bali.
Pertemuan G20 tahun ini dibayangi oleh perang di Ukraina, dengan Indonesia berjuang untuk menjaga kelompok itu tetap bersatu karena beberapa negara Barat mengancam untuk memboikot KTT dan mendorong pengecualian Rusia.
Kantor berita Antara melaporkan bahwa pemimpin Indonesia, mengutip pejabat tersebut, dijadwalkan bertemu dengan Putin pada 30 Juni.
"Ya itu agenda presiden," kata Menko Polkam Mahfud MD kepada wartawan di Istana Kepresidenan, Senin (20/6/2022).
Kantor berita negara Rusia, TASS, pekan lalu juga mengkonfirmasi pertemuan itu dalam sebuah laporan pekan lalu, mengutip sumber Kremlin.
Jokowi akan menghadiri KTT Kelompok Tujuh (G7) di Jerman yang berlangsung pada 26-28 Juni sebelum melakukan perjalanan ke Moskow, dengan pemberhentian di Ukraina juga sedang dipertimbangkan, menurut laporan media Indonesia.
Teuku Faizasyah, juru bicara kementerian luar negeri Indonesia, membenarkan Jokowi akan melakukan perjalanan ke Jerman, meskipun mengatakan "kami masih dalam proses menyelesaikan semua hal yang relevan mengenai rencana kunjungan ke negara lain."
Indonesia pada bulan April mengumumkan bahwa Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy juga akan diundang ke KTT para pemimpin G20 di Bali pada bulan November, tetapi menegaskan bahwa itu tidak akan menarik undangan Putin.
Presiden AS Joe Biden, Presiden Kanada Justin Trudeau dan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson termasuk di antara para pemimpin yang telah menyatakan penentangan terhadap bergabungnya pemimpin Rusia itu.
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menegaskan dia akan hadir selama kunjungan ke Jakarta bulan ini.
Presiden Indonesia mungkin juga ingin mengangkat masalah blokade Rusia terhadap Odessa, yang secara signifikan telah mengurangi pengiriman makanan dari Ukraina, salah satu pengekspor gandum, jagung, dan minyak bunga matahari terbesar di dunia, kata komentator politik.
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
Pesawat Penumpang Tabrakan dengan Helikopter, Jatuh di Sungai Potomac Washington
Pembakar AL-QUR'AN, Salwan Momika Tewas Ditembak
Rumah Mewah Bekas Adele Tak Laku Gara-gara Rumor Angker
Selena Gomez Menangis Ditengah Isu Deportasi Massal Warga Meksiko