30 Persen Lagi Seluruh Wilayah Sievierodonetsk bakal Jatuh ke Tangan Rusia, Nasibnya Diramalkan...

- Selasa, 14 Juni 2022 | 17:30 WIB
30 Persen Lagi Seluruh Wilayah Sievierodonetsk bakal Jatuh ke Tangan Rusia, Nasibnya Diramalkan...
Polhukam.id, Kiev, Ukraina - Di tengah upaya merebut wilayah Donbas, pasukan Rusia memutus rute terakhir jalur evakuasi warga dari kota Sievierodonetsk, Ukraina timur.

Jembatan terakhir ke kota itu hancur, sehingga warga sipil yang tertinggal terjebak di sana. Selain itu, mustahil mengirimkan pasokan kemanusiaan ke sana, menurut Gubernur Sergei Gaidai.

Baca Juga: Pejabat Kanada Bernasib Apes, Hadiri Acara Rusia Malah Dibanjiri Kecaman

Dilansir dari Reuters, sekitar 70 persen dari kota itu telah direbut Rusia. Kyiv sendiri menganggap Sievierodonetsk dapat menjadi kunci pertempuran untuk wilayah Donbas timur dan jalannya perang yang kini memasuki bulan keempat.

Tak pelak, Ukraina semakin mendesak lebih banyak pasokan alutsista Barat untuk membantu mempertahankan kota tersebut.

Pada Senin (13/6/2022), Presiden Volodymyr Zelensky mengingatkan pertempuran untuk Donbas timur akan menjadi salah satu yang paling brutal dalam sejarah Eropa. Terdiri dari provinsi Luhansk dan Donetsk, wilayah itu diklaim oleh separatis Rusia.

"Bagi kami, harga pertempuran ini sangat tinggi. Ini menakutkan. Kami membujuk perhatian mitra kami setiap hari dengan fakta kalau untuk memastikan keuntungan kami, kami hanya butuh sejumlah artileri modern yang cukup bagi Ukraina," tuturnya.

Sebaliknya, Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov berdalih pada Senin (13/6) bahwa Rusia hanya ingin melindungi Donetsk dan Luhansk. Pemimpin salah satu wilayah separatis pun meminta pasukan tambahan dari Moskow.

Menurut juru bicara separatis Eduard Basurin, seperti yang dikutip dalam laporan kantor berita RIA, pasukan Ukraina telah diblokade di Sievierodonetsk dan harus memilih menyerah atau mati.

"Situasi berisiko ini menjadi seperti Mariupol dengan kantong besar pembela Ukraina terputus dari sisa pasukan Ukraina," keluh Damien Magrou, juru bicara Legiun Internasional untuk Pertahanan Ukraina yang memiliki pasukan di Sievierodonetsk.

Setelah gagal merebut ibu kota Kyiv setelah invasi 24 Februari, Moskow fokus pada perluasan kendali di Donbas, yang dikuasai separatis pro-Rusia sejak 2014. Rusia juga mencoba merebut lebih banyak pantai Laut Hitam Ukraina.

"Seluruh garis depan menjadi sasaran penembakan terus-menerus," kata Gubernur Donetsk Pavlo Kyrylenko pada Senin (13/6/2022).

Baca Juga: Ketika Kim Jong Un Dukung Penuh Langkah Vladimir Putin di Ukraina

Daerah penghasil batu bara di kota Maryinka, Krasnohorivka, Vuhledar, dan kota Avdiivka yang jadi pusat pabrik pengolahannya dibombardir.

Menurut Gaidai, seorang anak 6 tahun menjadi salah satu korban tewas dalam bombardir terbaru di Lysychansk.

Di sisi lain, menurut otoritas di wilayah Donetsk, sedikitnya 3 orang, termasuk seorang anak, tewas dan 18 lainnya terluka oleh serangan Ukraina yang menghantam sebuah pasar di kota Donetsk.

Kantor Berita Donetsk menunjukkan foto-foto kios yang terbakar di pasar pusat Maisky dan sejumlah mayat tergeletak di tanah. Menurut laporan berita itu, amunisi artileri standar NATO kaliber 155 mm menghantam sejumlah bagian wilayah tersebut pada Senin (13/6).

Reuters tak dapat memverifikasi laporan secara independen.

Sumber: akurat.co

Komentar