Pembayaran utang luar negeri masih lancar. Kewajiban negara untuk warga yang membeli obligasi pinjaman federal, juga tidak terganggu.
Dari sudut pandang sumber daya keuangan, Nabiullina mengatakan, Rusia memiliki kemungkinan dan kemampuan, untuk memenuhi seluruh kewajibannya. Sesuai berbagai opsi yang disajikan Kementerian Keuangan.
"Biasanya, masalah pembayaran kewajiban negara disebabkan oleh masalah anggaran. Tapi, kami tidak punya masalah seperti itu. Sekali lagi, kami memiliki semua sumber daya yang kami butuhkan untuk melunasi," tegas Nabiullina dalam konferensi pers seperti dikutip TASS, Jumat (10/6/2022).
Dia menjelaskan, persoalan yang dihadapi Rusia terkait hal tersebut adalah masalah teknis pembayaran utang negara dalam mata uang asing. Serta pembatasan operasional perbankan internasional.
Nabiullina menyebut, sejauh ini, efek sanksi terhadap Rusia terbilang kurang akut dari yang diperkirakan. Salah satu indikasinya, ekspor Rusia tidak anjlok ke titik terendah.
"Ini menunjukkan kemampuan perusahaan kami untuk beradaptasi. Namun, terlalu dini untuk mengatakan, bahwa efek penuh sanksi telah terlihat. Kita belum dapat membuat kesimpulan dalam situasi perubahan struktural ekonomi seperti sekarang," papar Nabiullina.
Dia bilang, situasi global saat ini masih penuh ketidakpastian. Terus berkembang.
Apalagi, situasi transformasi struktural dalam perekonomian dan kemampuannya untuk bertransformasi, juga merupakan proses.
"Jadi, masih terlalu dini untuk membuat kesimpulan apa pun terkait hal ini," ulangnya lagi.
Sumber: rm.id
Artikel Terkait
Fatima Hassouna, Fotografer Kesayangan Warga Gaza Syahid Dibom Israel
Serangan Udara AS Tewaskan 80 Orang di Yaman, 150 Orang Terluka
Rudal China Bisa Tenggelamkan Seluruh Armada Kapal Induk AS Hanya dalam 20 Menit
Ulama Pakistan Serukan Dunia Muslim untuk Berjihad Melawan Israel