Ahli: Jangan-jangan AKBP Fajar Bagian dari Sindikat Kejahatan Seksual Anak Internasional

- Sabtu, 15 Maret 2025 | 15:45 WIB
Ahli: Jangan-jangan AKBP Fajar Bagian dari Sindikat Kejahatan Seksual Anak Internasional



POLHUKAM.ID  - Ahli psikologi forensik, Reza Indragiri, curiga eks Kapolres Ngada, AKBP Fajar Widyadharma Lukman Sumaatmadja menjadi bagian dari sindikat kejahatan seksual anak internasional.

Hal itu melihat dari kejahatan yang dilakukan AKBP Fajar.

Mantan Kapolres Ngada itu mencabuli empat korban, yang mana tiga di antaranya adalah anak di bawah umur.

Saat melakukan perbuatan bejat itu, AKBP Fajar merekamnya.


Rekaman itu kemudian diunggah di situs dewasa Australia.

"Saya bayangkan situs itu eksklusif, artinya tidak bisa diakses oleh sembarang orang, mungkin butuh keanggotaan tertentu, agar seseorang kemudian bisa entah itu sebatas menyebarluaskan."

"Atau bahkan mungkin mengkomersialisasi produk-produk pornografi anak atau kekerasan seksual terhadap anak," kata Reza, dikutip dari YouTube tvOneNews, Sabtu (15/3/2025).

Dengan dasar pemikiran itu, Reza pun menyebut, tidak tertutup kemungkinan AKBP Fajar bagian dari sindikat kejahatan seksual anak internasional.

"Oknum polisi yang satu ini, jangan-jangan merupakan bagian dari sindikat atau jejaring pelaku kejahatan seksual terhadap anak yang sifatnya internasional," ucap Reza.


"Karena dia merupakan bagian dari sebuah komunitas yang eksklusif itu," imbuhnya.

Oleh karena itu, Reza meminta agar pihak kepolisian mendalami hal tersebut.


"Karena itu, begitu didapati bahwa dia merupakan bagian dari jaringan semacam itu, silakan cek grup WhatsApp-nya kah, atau kelompok pertemanan media sosialnya kah, riwayat kunjungan website yang pernah dia lakukankah." 


"Untuk menjaring sebanyak mungkin orang-orang di belahan bumi manapun yang mungkin juga menjadi bagian dari organisasi atau sindikat pelaku kejahatan seksual terhadap anak yang sifatnya global itu," tandasnya.

Reza juga menyebut, kejahatan yang dilakukan mantan Kapolres Ngada itu tidak mengada-ngada.


Maksudnya, dalam sekali gebrak, AKBP Fajar dengan keji mencabuli tiga anak di bawah umur.

"Dalam sekali gebrak, Kapolres yang sangat amat jahat ini langsung memangsa tiga anak, ini boleh jadi mengindikasikan betapa yang bersangkutan sudah belajar bagaimana melakukan kejahatan yang sedemikian keji itu."

"Dia fasih, dia percaya diri, langsung secara efisien bisa mendatangkan tiga orang anak sebagai sasaran kejahatannya," kata Reza.

Ia pun menduga, kejahatan ini bukan kali pertama dilakukan AKBP Fajar.

"Kefasihan atau keberanian semacam ini mengindikasikan boleh jadi, patut diinvestigasi yang bersangkutan juga sudah pernah melakukan pemaksaan sebelumnya, juga dengan korban anak-anak," terangnya.

Reza pun mendesak kepolisian untuk melakukan investigasi menyeluruh, tidak hanya kepada tiga korban saat ini.

"Oleh karena itu, penting bagi pihak kepolisian untuk memastikan bahwa investigasi atas kasus ini tidak hanya dilakukan pada tiga anak."

"Tapi kemungkinan adanya anak-anak lain yang juga sudah menjadi korban kejahatan si Kapolres tersebut," tandasnya

Sumber: Tribunnews 

Komentar