GERAM Jokowi Kerap Diserang Fitnah, Rampai Nusantara Pertimbangkan Bawa ke Ranah Hukum!

- Sabtu, 15 Maret 2025 | 00:20 WIB
GERAM Jokowi Kerap Diserang Fitnah, Rampai Nusantara Pertimbangkan Bawa ke Ranah Hukum!




POLHUKAM.ID - Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) kerap mendapat serangan dari berbagai pihak. 


Di antaranya politikus PDI Perjuangan Deddy Sitorus yang mengaitkan permintaan agar PDIP memecat Hasto Kristiyanto dan membatalkan pemberhentian Jokowi sebagai kader.


Ketua Umum Rampai Nusantara Mardiansyah Semar menegaskan pihak yang menyerang Jokowi telah menunjukkan jiwa kekanak-kanakan. 


Hal ini juga membuktikan mereka tidak berjiwa besar menyikapi kasus hukum yang menjerat Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto itu.


"Karena nyatanya yang mereka perlihatkan seperti anak kecil yang sedang ngambek, bicara melantur tidak jelas, seperti orang tantrum saja, sangat terlihat stres berat ya," kata Semar, Jakarta, Jumat, 15 Maret 2025.


Semar menilai Jokowi masih menjadi salah satu putra terbaik bangsa dengan legacy prestasi cukup banyak selama dua periode memimpin bangsa ini. 


Menurut dia, terlalu jauh bila Jokowi dituduh ikut campur dalam urusan internal partai tertentu. 


"Kami sejak dulu mendukung dan membersamai Pak Jokowi karena menilai beliau salah satu sosok anak bangsa yang terbaik, dan layak dijadikan panutan atau role model," ujar dia. 


Semar menegaskan pihaknya pasang badan terhadap Jokowi dalam menghadapi serangan-serangan dari pihak yang terus mendiskreditkan Presiden ke-7 RI itu. 


Apalagi, Jokowi saat ini tercatat sebagai Dewan Pembina Rampai Nusantara. 


"Rampai Nusantara akan selalu bersama Jokowi untuk menghadapi segala tudingan tidak benar dan tak berdasar itu. Apalagi, saat ini Jokowi merupakan Dewan Pembina Rampai Nusantara," ujar pria yang juga aktivis 98 tersebut. 


Dia menilai sikap diam dan sabar yang dimiliki Jokowi saat mendapatkan fitnah dari pihak-pihak tertentu justru memiliki batasan. 


"Kami menyerukan melakukan perlawanan terhadap siapa pun yang menyampaikan hal-hal berupa fitnah, atau pun tuduhan tanpa bukti dengan tidak memiliki dasar kebenaran sama sekali karena ini sungguh sudah sangat menyesatkan," ujar Semar. 


Semar telah memerintahkan jajarannya yang aktif dalam lembaga bantuan hukum Rampai Nusantara untuk melakukan kajian lebih dalam terhadap pernyataan yang mendiskreditkan Jokowi. 


Pihaknya akan membawa masalah ini ke pihak berwajib jika ditemukan unsur pidana. 


"Kami tidak akan segan atau ragu melaporkan siapa pun jika ditemukan unsur pidana terkait semua pernyataan yang menyudutkan dan fitnah terhadap Pak Jokowi,“ ujar dia.

 

Semar kembali menegaskan sikap akan terus bersama Jokowi untuk menghadapi serangan dan fitnah dari pihak tertentu.


"Kami akan selalu bersama bapak, dan tidak gentar menghadapi serangan apa pun yang mendiskreditkan Pak Jokowi beserta keluarga, karena sejak belasan tahun lalu kami meyakini betul landasan perjuangan ini kebenaran tanpa kebohongan dan Bapak hanya ingin mengabdikan diri untuk seluruh Rakyat Indonesia,” ujar dia.


Sebelumnya, Deddy menyebut sempat ada utusan yang menemui partainya sehari sebelum PDIP memutuskan memecat Jokowi sebagai kader. 


Deddy mengeklaim utusan tersebut meminta PDIP tidak memecat Jokowi, dan mendorong Hasto mundur dari jabatan Sekjen PDIP.


"Perlu diketahui sekitar tanggal 14 Desember, ada utusan yang menemui kami, memberitahu Sekjen (Hasto) harus mundur. Lalu jangan pecat Jokowi dan menyampaikan ada sekitar sembilan orang dari PDIP yang menjadi target dari pihak kepolisian dan KPK," kata Deddy dalam konferensi pers di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Rabu, 12 Maret 2025.


Deddy menyebut utusan tersebut merupakan sosok yang memiliki kewenangan yang kuat. Namun, dia enggan menyebut siapa sosok tersebut.


Jokowi Tantang PDIP Ungkap Utusan yang Minta Dirinya Tidak Dipecat


Presiden ke-7, Joko Widodo (Jokowi) merespons pernyataan PDI Perjuangan yang menyebut ada utusan yang datang dan meminta agar dirinya tidak dipecat.


Jokowi menepis dirinya mengirim utusan dan meminta PDIP menyebut nama agar tudingan itu jelas arahnya.


"Nggak ada (utusan), ya harusnya disebutkan siapa, biar jelas. Siapa? Siapa?" tegas Jokowi ditemui di rumahnya, Sumber, Banjarsari, Jumat (14/3/2025). 


Jokowi merespons pertanyaan soal PDIP yang menyebut ada utusan yang datang meminta Hasto mundur dan Jokowi tak dipecat.


Jokowi mengaku tidak memiliki kepentingan menyuruh utusan untuk datang ke PDIP dan meminta agar dirinya tidak dipecat.


"Kepentingannya apa saya mengutus untuk itu kepentingannya apa. Coba logikanya," ujarnya.


Dengan nada tegas, Jokowi mengaku selama ini diam meskipun difitnah, dicela, hingga dijelekkan. Jokowi menyebut selalu mengalah namun ada batasannya.


"Saya itu udah diem lho ya. Difitnah saya diam, dicela saya diam, dijelekkan saya diam, dimaki-maki saya diam. Saya ngalah terus lho, tapi ada batasnya," terangnya.


Jokowi menjawab santai kala ditanya namanya yang sering disebut oleh PDIP.


"(Masih disangkutkan PDIP) Ya, udah," pungkasnya.


Sumber: MetroTV

Komentar