Prabowo Geram: Banyak Orang Curi Uang Rakyat Meski Sudah Diperingatkan!

- Rabu, 05 Maret 2025 | 20:10 WIB
Prabowo Geram: Banyak Orang Curi Uang Rakyat Meski Sudah Diperingatkan!




POLHUKAM.ID - Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya mengungkapkan, Presiden RI Prabowo Subianto geram karena masih ada yang berani mencuri uang rakyat.


Bima Arya mengatakan, kegeraman itu disampaikan Prabowo dalam acara taklimat sekaligus buka puasa bersama Kabinet Merah Putih di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (4/3/2025) malam.


"Beliau menyampaikan komitmen untuk memberantas korupsi, mendorong agar koruptor itu dihukum berat. Bahkan beliau menyatakan kegeramannya atas orang-orang yang masih keterlaluan, sudah diperingatkan tapi masih saja ada yang mencuri uang rakyat," kata Bima, Selasa.


Bima menuturkan, Prabowo geram karena uang yang dicuri itu semestinya dapat dialokasikan untuk kesejahteraan rakyat, misalnya program makan bergizi gratis.


Kegeraman Prabowo itu Lebih baik ratusan triliun itu digunakan untuk makan bergizi, untuk pendidikan, dan kesehatan," ujar mantan wali kota Bogor ini.


Ia menyebutkan, Prabowo pun memerintahkan aparat penegak hukum untuk menindak tegas para koruptor.


"Beliau mau pasang badan untuk menyelamatkan uang rakyat. Beliau kembali lagi meminta aparat penegak hukum, Kapolri hingga jaksa untuk tegas terhadap korupsi," kata Bima.


Politikus Partai Amanat Nasional ini menambahkan, Prabowo meminta jajarannya untuk fokus dalam menjalankan program prioritas.


Prabowo bahkan memaparkan capaian-capaian masing-masing kementerian dalam 130 hari pemerintahan ini.


"Beliau menilai secara keseluruhan program berjalan dengan baik, soliditas terbangun di antara menteri-menteri. Beliau memberikan apresiasi dan menyemangati semua," ujar Bima.


"Ini menurut kami konsolidasi tiada henti. Kalau dibilang ada pesan khusus, tidak juga, tapi ini cara beliau membangun kebersamaan, bahkan beliau berkeliling menyalami semua orang yang ada, setiap meja beliau datangi," kata dia.


Prabowo Panggil Ketua KPK


Pada Selasa kemarin, Prabowo juga memanggil pimpinan KPK ke Istana Negara.


Setidaknya, Ketua KPK Setyo Budiyanto dan Wakil Ketua KPK Johanis Tanak terlihat memasuki Istana guna memenuhi undangan rapat serta mendengarkan taklimat dari Presiden Prabowo Subianto.


Dalam acara itu, Prabowo sempat memberikan arahan khusus kepada Setyo Budiyanto. 


Arahan itu tidak lain meminta agar lembaga antirasuah bisa menjalankan tugas sebaik-baiknya.


"Untuk KPK penekanannya beliau (Prabowo) kepada aparat penegak hukum, untuk melaksanakan tugas sebaik-baiknya," ujar Setyo kepada wartawan seusai acara, Selasa.


Adapun sebagaimana Undang-Undang tentang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), diatur bahwa KPK dengan fokus kerja pencegahan dan pemberantasan korupsi, merupakan lembaga penegak hukum negara bersifat independen dan bertanggung jawab kepada publik. 


Selain itu, KPK juga hanya berkewajiban menyampaikan laporan secara terbuka dan berkala kepada Presiden Indonesia, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).


Meski begitu, Setyo mengatakan kehadirannya juga hanya memenuhi undangan dari Presiden Prabowo. 


Ia menyatakan semua kementerian/lembaga juga turut menghadiri rapat sekaligus taklimat dari Prabowo.


Setyo meyakinkan kehadirannya dalam acara Presiden Prabowo di Istana Negara ini tidak ada urusannya dengan independensi KPK. 


Menurutnya, Presiden Prabowo juga tidak melakukan sejumlah intevensi.


"Tidak ada, semuanya profesional," jelasnya.


Lagi pula, Setyo mengatakan acara kali ini bersifat terbuka. Artinya, semua tamu undangan bisa mendengar arahan dari Presiden Prabowo.


"Ini kan terbuka, ini kegiatan bersifat terbuka semua orang bisa melihat, arahan beliau juga jelas semuanya. Jadi tidak ada yang personal, tidak ada yang pada satu lembaga," pungkasnya.


Sumber: Kompas

Komentar