POLHUKAM.ID - Mantan Komisaris Utama PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, mengaku mendapat tekanan agar tidak mengungkap skandal dugaan korupsi di tubuh Pertamina.
Ahok menyatakan bahwa dirinya memiliki bukti terkait kasus tersebut dan siap membawanya ke persidangan jika dipanggil oleh Kejaksaan Agung.
Ahok mengungkapkan bahwa dirinya sering kali terlibat perselisihan dengan Rifka Siahaan, yang saat itu menjabat sebagai salah satu direktur utama di Pertamina.
Ahok mengaku pernah mengancam akan memecat Rifka Siahaan dan kerap melontarkan kritik tajam kepadanya.
Namun, karena posisinya hanya sebagai Komisaris Utama, Ahok tidak memiliki wewenang langsung untuk memberhentikan seorang direktur utama.
Lebih lanjut, Ahok mengklaim bahwa dirinya memiliki berbagai bukti terkait skandal yang terjadi di lingkungan Pertamina.
Ia menegaskan bahwa selama menjabat sebagai Komisaris Utama, dirinya selalu bekerja secara transparan dan mencatat setiap notulen rapat.
Ahok juga menyatakan memiliki rekaman yang dapat memperkuat tuduhannya terhadap dugaan korupsi di perusahaan migas pelat merah tersebut.
“Saya selalu mencatat notulen setiap rapat. Saya punya bukti-bukti yang dapat mengungkap berbagai skandal yang terjadi di dalam Pertamina,” ujar Ahok.
Meski demikian, Ahok menyadari bahwa isi rapat tersebut tergolong sebagai rahasia perusahaan, sehingga ia tidak dapat mengungkapkannya ke publik secara langsung.
Ia pun menegaskan bahwa dirinya hanya akan membuka seluruh bukti yang dimilikinya dalam persidangan jika dipanggil oleh pihak berwenang.
“Saya tidak bisa membongkar isi rapat karena itu rahasia perusahaan. Tapi kalau nanti dipanggil ke pengadilan, saya siap buka-bukaan dan menyampaikan semua bukti yang saya punya,” jelasnya.
Ahok juga mengungkapkan bahwa selama ini ada pihak yang berusaha menekannya agar tidak membocorkan rahasia perusahaan ke media.
Namun, ia menegaskan bahwa dirinya tidak takut untuk berbicara jika proses hukum berjalan dan bukti-bukti yang dimilikinya bisa digunakan di persidangan.
Kasus dugaan korupsi di Pertamina terus menjadi perhatian publik, terutama karena diduga merugikan konsumen Pertamax akibat praktik oplosan dengan Pertalite.
Sumber: PorosJakarta
Artikel Terkait
Didakwa Rugikan Negara Rp578 M, Tom Lembong Minta Dibebaskan dan Nama Baik Dipulihkan
Ada 10 Orang yang Untung Rp 515 M dari Kasus Gula, Tom Lembong Tak Ikut Terima
CMNP Gugat MNC Group, Bos Tol Jusuf Hamka dan Taipan Hary Tanoe Berseteru Gegara Ini
Ahok Mau Bongkar Borok Pertamina bak Pahlawan Kesiangan, Selama Menjabat kok Diam?