Gara-gara Menyapa Janda, Istri Dihajar Hingga Tewas

- Rabu, 31 Januari 2024 | 21:30 WIB
Gara-gara Menyapa Janda, Istri Dihajar  Hingga Tewas

polhukam.id, JAKARTA -  Sebuah tragedi mengguncang desa di Lombok, Nusa Tenggara Barat, ketika seorang suami tega menghabisi nyawa istrinya sendiri dan membuang jenazah di dekat Embung, hanya beberapa langkah dari rumah mereka.

Kejadian ini terungkap ketika Polres Lombok Tengah setelah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan menemukan jenazah seorang perempuan di Embung desa Kecamatan Pujut.

Hasil otopsi menunjukkan adanya tanda-tanda kekerasan di seluruh tubuh korban, yang diduga menjadi penyebab kematian tragis tersebut.

Baca Juga: Bukan Sekadar Warisan: Billy Syahputra, Keberanian di Balik Sorotan Publik

Pelaku, yang diidentifikasi sebagai Muhammad Awaludin, suami korban, segera diamankan oleh polisi. Dari hasil pemeriksaan, polisi menyimpulkan bahwa Awaludin membunuh istrinya dan membuang jenazahnya diembung dekat rumah mereka dengan tujuan menghilangkan jejak kejahatannya.

Motif pembunuhan ini muncul dari kecemburuan buta yang dirasakan oleh korban terhadap suaminya. Insiden tragis ini bermula saat Awaludin menyapa seorang janda tetangga, memicu pertengkaran hebat di antara pasangan suami istri.

Pertengkaran tersebut mencapai puncaknya sekitar pukul 19, dan pada jam 17 terjadi cekcok di sawah. Persoalan rumah tangga menjadi pemicu, dengan korban cemburu buta terhadap suaminya yang diduga berselingkuh.

Baca Juga: Raffi Ahmad Jujur Cerita ke Rafathar: Pernah Ditangkap BNN

Pelaku mengakui bahwa emosinya mencapai titik puncak setelah mendengar makian dari korban terkait insiden menyapa janda. Pelaku yang tega membunuh istrinya kini dijerat dengan pasal berlapis tentang pembunuhan, dengan ancaman hukuman hingga 15 tahun penjara.

Tragedi ini menciptakan kecaman dan kehancuran dalam komunitas setempat, sementara aparat kepolisian terus melakukan penyelidikan untuk memastikan keadilan ditegakkan.

Warga setempat terguncang oleh kekejaman yang terjadi di tengah-tengah mereka, dan kejadian ini menjadi pelajaran berharga tentang dampak buruk dari konflik rumah tangga yang tidak terkendali.

Semua pihak berharap agar pelaku dapat dihukum sesuai dengan perbuatannya yang mengerikan.***

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: porosjakarta.com

Komentar