NGANJUK, JP Radar Nganjuk - Ada-ada saja perangai MR ketika terjaring razia Satpol PP Nganjuk di Stadion Anjuk Ladang, Kelurahan Ploso, kemarin. Untuk mengelabui petugas, siswa SMK itu ngeyel ke anggota Satpol PP jika dirinya telah mendapatkan izin dari sekolah.
“Saya sudah izin dispensasi ke guru,” akunya meyakinkan. Siswa berusia 17 tahun itu mengatakan dirinya mendapatkan izin untuk membuat KTP. Bukannya berada di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Nganjuk malah asyik cangkruk di warung kopi.
Petugas Satpol PP yang merasa janggal dengan keterangan MR lalu memanggil guru sekolahnya ke lokasi. Dari keterangan guru itulah, petugas Satpol PP mengetahui jika MR berbohong. Pihak sekolahnya tidak memberikan izin kepada MR seperti yang diterangkannya ke petugas.
MR kena razia bersama temannya yang juga dari sekolah yang sama. Selain itu, di tempat yang sama petugas juga menindak empat siswa lainnya yang masih membolos. “Empat siswa itu masih duduk di bangku SMP,” ujar Kepala Satpol PP Nganjuk Suharono. Mereka kena razia saat sedang bermain PlayStation.
Baca Juga: Penusuk Banser di Prambon Nganjuk Divonis 10 Bulan Penjara
Bukan saja MR yang berupaya mengelabui petugas penegak perda, empat siswa SMP itu juga ikut berbohong. Mereka mengaku sekolahannya sedang libur. “Kami cross check ke sekolah sekaligus mengantarkan mereka, ternyata sekolahannya masuk,” ungkap Suharono menyayangkan perilaku ke empat siswa itu.
Di titik berbeda petugas penegak perda ini juga menjaring tujuh siswa yang sedang membolos di warung kopi Kelurahan Kauman. “Ada 7 pelajar yang terjaring. Enam laki-laki dan satu perempuan,” lanjut Suharono.
Ketujuh siswa itu berasal dari sekolah berbeda. Ada yang dari sekolah negeri dan swasta. Dari dua lokasi tersebut, Satpol PP menjaring sebanyak 13 pelajar yang membolos. Sesuai aturan, seluruh pelajar yang dijaring itu akan diberikan pembinaan.
“Kami juga minta pengelola warung kopi, untuk tidak melayani anak sekolah yang masih mengenakan seragam. Apalagi saat masih jam belajar pukul 09.00 sampai pukul 11.00,” ungkap Suharono berharap razia ini bisa mencegah perilaku menyimpang anak-anak sekolah di Kota Angin.
Untuk mendapatkan berita-berita terkini Jawa Pos Radar Kediri, silakan bergabung di Grup Telegram "Radar Kediri". Caranya klik link join telegramradarkediri. Sebelumnya, pastikan Anda sudah menginstal aplikasi Telegram di ponsel.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: radarnganjuk.jawapos.com
Artikel Terkait
WNA Jerman Kuasai 34 Sertifikat Tanah di Bali, Sudah Jadi Tersangka!
KPK Ungkap Bank Indonesia Terlibat Korupsi Triliunan Rupiah, Disalurkan ke Seluruh Anggota Komisi XI DPR RI
Bareskrim Polri Tetapkan Eks Pegawai BPOM sebagai Tersangka Kasus Pemerasan dan Gratifikasi
NCW Ungkap Cak Imin Bawa Istri Sejak Timwas Haji 2022