Tak Punya Musuh, Korban Pembacokan asal Bayuwangi Yakin Pelaku Begal

- Jumat, 26 Januari 2024 | 08:00 WIB
Tak Punya Musuh, Korban Pembacokan asal Bayuwangi Yakin Pelaku Begal

DRINGU, Radar Bromo- Kesehatan korban pembacokan di Jalur Pantura, sekitar Pantai Bentar, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo, Faul Hidayat, 35, berangsur membaik. Faul sudah dipindahkan dari Instalasi Gawat Darurat (IGD) ke ruang Teratai 3 RSU Wonolangan, Kecamatan Dringu.

Kamis (25/1), warga Desa Gendoh, Kecamatan Sempu, Kabupaten Banyuwangi, itu sudah tak menggunakan bantuan oksigen pernapasan. Ia mengaku sudah lebih baik. “Sekarang sudah tidak sesak lagi. Kalau kemarin terasa sesak. Jadi, mau bicara juga terbatas,” katanya.

Luka bacok di punggung bagian kanan, juga sudah ditangani pihak rumah sakit. Sudah dijahit dan diperban. Faul mengaku menjadi korban percobaan pembegalan. Namun, dia bersyukur tak ada harta bendanya yang dibawa pelaku. Termasuk motornya.

 

Baca Juga: Dibacok di Bentar, Warga Banyuwangi Semaput di Warung

 

“Saya pribadi tak merasa memiliki musuh dan masalah pribadi. Terlebih aksi ini terjadi di luar kota tempat kerja saya ataupun domisili saya,” katanya, dengan tangan masih tertancap jarum infus.

Faul bercerita, Selasa (23/1) Subuh mendapatkan kabar duka dari teman kerjanya di Kota Surabaya. Karena masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan, ia baru bisa berangkat ke Surabaya sekitar pukul 17.00. “Baru melintas di TKP (tempat kejadian perkara) sekitar pukul 02.00, Rabu (24/1),” katanya.

Sebelum melintas di TKP, Faul sempat berhenti di sisi barat exit Tol Gending. Hendak menyalakan rokok. Saat itu, kondisi jalanan di sekitar TKP sangat sepi dan gelap. Tak ada kendaraan yang berlalu lalang. Baik dari timur maupun dari barat. “Bahkan, saya tak menyadari ada motor di belakang saya,” katanya.

 

Baca Juga: Soal Pembacokan Terhadap Warga Banyuwangi, Begini Kata Kepolisian

 

Sesampai di tikungan usai pintu gerbang Pantai Bentar, tiba-tiba ada pemotor yang menyalipnya. Motor itu dikendarai dua orang. Berboncengan. Faul merasa pundaknya ditepuk. Spontan ia menoleh. Namun, kaget setelah melihat pembonceng motor itu mengacungkan parang ke arahnya menggunakan tangan kiri.

“Ternyata bukan menepuk, tapi menyabetkan parangnya ke punggung saya. Dia acungkan parangnya ke saya, mungkin maksudnya agar saya berhenti atau mau membacok lagi atau bagaimana,” katanya.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: radarbromo.jawapos.com

Komentar