Korban Tenggelam di Sungai Martapura Belum Ditemukan, Begini Kronologinya

- Senin, 22 Januari 2024 | 14:00 WIB
Korban Tenggelam di Sungai Martapura Belum Ditemukan, Begini Kronologinya

MARTAPURA - Warga RT 1 Desa Tambak Baru Ilir dihebohkan atas informasi seorang pria bernama Alex (24), warga Desa Kelampayan Tengah, Kecamatan Astambul, Kabupaten Banjar diduga tenggelam di Sungai Martapura, Minggu (21/1/2024) sekitar pukul 20.37 Wita.

Istri korban, Siti Khalisa menyampaikan suaminya yang tidak bisa berenang itu tenggelam saat hendak mengambil air di sungai untuk mandi.

"Pas mau mandi, suami saya hendak ngambil air di 'batang' sungai. Terus terpeleset dan tercebur. Sebelumnya suami saya mengaku kepalanya terasa berat," ujarnya

"Saya yang saat kejadian sambil mengurus anak, tidak sempat menolongnya. Sehingga memanggil orang rumah untuk minta tolong. Pada saat itu, dia sudah hanyut ke tengah sungai dan tenggelam," jelas Khalisa saat ditemui langsung, Senin (22/1/2024).

Baca Juga: Perahu Pemancing Karam, Satu Korban Tenggelam

Khalisa juga menerangkan dirinya bersama sang suami mengunjungi rumah orang tua di Tambak Baru Ilir sejak Senin (15/1/2024).

"Saya mengikuti suami tinggal di Desa Kelampayan. Senin lalu ke sini (Tambak Baru Ilir) buat jenguk orang tua," ucapnya.

Khalisa menerangkan ketika jenazah sudah ditemukan nantinya akan di bawa langsung ke rumahnya di kampung halaman di Desa Kelampayan untuk disemayamkan.

Petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kabupaten Banjar, Gusti Yudhi menyampaikan pihaknya bersama rekanan TNI/Polri, Basarnas, EBR, BPBD, serta relawan gabungan yang mempunyai perahu karet, masih berjibaku melakukan penyisiran di area sungai Martapura sejak Minggu (21/1/2024) malam hingga saat ini.

"Saat ini kondisi arus Sungai Martapura cukup deras. Kami melakukan penyirisan radius hingga 1,5 kilometer. Dan masih belum menemukan tanda-tanda orang tenggelam, hasilnya masih nihil," ucap Yudhi.

Setelah dilakukan penyisiran namun tidak membuahkan hasil, Yudhi mengatakan pihaknya menunggu jenazah tersebut mengapung.

"Sepertinya kalau sudah lebih  8 jam sejak kemarin (21/1/2024), sudah tidak memungkinkan untuk penyelaman. Jadi, kemungkinan hanya menungu jenazah muncul ke permukaan," terangnya.

"Dengan kontur aliran sungai berkelok, jadi area-area yang kami curigai seperti di batang-batang besar yang agak menjorok ke dalam sungai," terangnya.

Hingga berita ini diturunkan, petugas gabungan serta relawan gabungan masih melakukan pencarian korban diduga tenggelam.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: radarbanjarmasin.jawapos.com

Komentar