polhukam.id - Masyarakat Indonesia yang telah memiliki hak pilih diimbau untuk datang ke tempat pemungutan suara (TPS) dan menggunakan hak pilihnya dalam Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 2024 yang akan berlangsung 25 hari lagi.
Dalam Pemilu Serentak 2024, masyarakat bisa memberikan suara untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi dan DPRD Kabupaten dan Kota.
"Kami mengimbau kepada seluruh warga bangsa, warga negara Indonesia untuk bisa menggunakan hak pilihnya pada 14 Februari 2024. Datang ke TPS, gunakan hak pilih," ujar Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, dalam keterangannya di Jakarta, seperti dikutip pada Jumat (19/1/2024).
Menkominfo Budi Arie mengatakan, momentum pesta demokrasi lima tahunan itu harus dimanfaatkan dengan baik untuk menentukan calon pemimpin masa depan bangsa.
Sebab, dalam berdemokrasi, masyarakat memiliki hak menentukan calon pemimpin bangsa yang sesuai dengan hati nurani.
"Saya ingin sampaikan bahwa jadilah pemilih yang cerdas, dengan memilih yang terbaik sesuai dengan harapan dan keinginan warga bangsa," jelasnya.
Menurut Budi Arie Setiadi, Kementerian Kominfo memiliki tugas menjaga ruang digital dari sebaran informasi hoaks, disinformasi, fitnah, ujaran kebencian dan konten lain yang menyesatkan.
Terlebih, dalam Pemilu sebelumnya, ruang digital Indonesia dipenuhi oleh penyebaran hoaks, hingga ujaran kebencian untuk menyerang para kontestan.
"Kita harapkan ruang digital kita menjadi lebih sehat, jadi saring dulu sebelum sharing. Karena hoaks atau berita palsu ini memang menjadi trend dan musuh ruang digital kita semua. Karena itu, mari kita jaga ruang digital supaya sehat dan lebih bijak," tutur dia.
Menkominfo mengapresiasi upaya dan kerja keras semua pihak dalam meminimalkan sebaran hoaks yang berkaitan dengan Pemilu 2024.
Hal itu karena jumlah isu hoaks mengenai Pemilu 2024 secara kumulatif tercatat menurun dibanding Pemilu 2019.
"Karena pemilu damai ini salah satu indikatornya adalah sangat sedikitnya hoaks, dan trendnya menurut saya menurun dibanding periode 2019 yang lalu. Itu bisa dirasakan oleh teman-teman sekalian, paling tidak hoaks-nya lebih sedikit, karena sebelum beredar juga sudah kita takedown," kata Menkominfo Budi Arie menandaskan.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: kilaskepri.com
Artikel Terkait
WNA Jerman Kuasai 34 Sertifikat Tanah di Bali, Sudah Jadi Tersangka!
KPK Ungkap Bank Indonesia Terlibat Korupsi Triliunan Rupiah, Disalurkan ke Seluruh Anggota Komisi XI DPR RI
Bareskrim Polri Tetapkan Eks Pegawai BPOM sebagai Tersangka Kasus Pemerasan dan Gratifikasi
NCW Ungkap Cak Imin Bawa Istri Sejak Timwas Haji 2022