HALLO.DEPOK.ID - Pulau Jawa, pusat pertumbuhan ekonomi Indonesia, menghadapi ancaman serius: penurunan tanah.
Dalam seminar nasional, Menteri Agraria dan Tata Ruang, Hadi Tjahjanto, mengungkapkan bahwa hampir seluruh kota di Jawa, termasuk Jakarta, Bandung, Semarang, dan Surabaya, mengalami penurunan muka tanah yang signifikan.
Masalah ini diperparah dengan kendala perkotaan seperti sampah yang menumpuk, kemacetan lalu lintas, dan banjir.
Pantai utara Jawa, khususnya, menghadapi tantangan land subsidence dengan penurunan muka tanah mencapai 5 - 20 centimeter per tahun.
Menurut Hadi, solusi mendesak adalah membangun Giant Sea Wall, tanggul raksasa di utara Jawa.
Proyek ini dianggap sebagai kelanjutan dari Peraturan Presiden Nomor 60 Tahun 2020 tentang RTR Kawasan Perkotaan Jabodetabekpunjur.
Kenapa Jawa Terancam Tenggelam?
Pertumbuhan ekonomi yang pesat di pulau Jawa memicu penurunan muka tanah.
Kota-kota utama seperti Jakarta dan Surabaya menjadi beban berat, menghadapi penurunan muka tanah dan kenaikan permukaan air.
Kondisi ini diperparah dengan masalah perkotaan seperti sampah dan banjir rob.
Mengatasi Penurunan Tanah: Giant Sea Wall
Hadi Tjahjanto menyoroti urgensi pembangunan Giant Sea Wall sebagai solusi untuk mengatasi penurunan tanah di pulau Jawa.
Baca Juga: Menjelajahi Keindahan Tahun Baru: Rekomendasi Wisata Jawa Tengah yang Memukau
Tanggul raksasa ini diharapkan mampu melindungi wilayah utara Jawa dari ancaman tenggelam.
Kajian Penyelamatan Pulau Jawa
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: depok.hallo.id
Artikel Terkait
WNA Jerman Kuasai 34 Sertifikat Tanah di Bali, Sudah Jadi Tersangka!
KPK Ungkap Bank Indonesia Terlibat Korupsi Triliunan Rupiah, Disalurkan ke Seluruh Anggota Komisi XI DPR RI
Bareskrim Polri Tetapkan Eks Pegawai BPOM sebagai Tersangka Kasus Pemerasan dan Gratifikasi
NCW Ungkap Cak Imin Bawa Istri Sejak Timwas Haji 2022