Papua - Perjalanan panjang menuju pembebasan pilot Susi Air, Philip Mehrtens, dari tangan Kelompok Separatis Teroris (KST) di Papua,
Penuh tantangan, ketegangan, dan kerja sama antara pemerintah Indonesia dengan berbagai pihak terkait.
Langkah awal pemerintah terfokus pada koordinasi yang kuat antara aparat keamanan, intelijen, dan pihak terkait lainnya.
Baca Juga: Dukungan OAP Semakin Maksimalkan Pembangunan Papua
Pusat dan Pemerintah Daerah Papua berkolaborasi erat untuk memastikan keberhasilan operasi pembebasan.
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Theofransus Litaay mengatakan pemerintah daerah setempat menjadi ujung tombak dalam upaya pembebasan sandera Kelompok Separatis Teroris (KST) Papua,
Pilot Susi Air Philip Mehrtens. Pemerintah terus melakukan negosiasi, dialog, dan komunikasi dengan KST Papua.
Ditambah pemerintah daerah, khususnya Bupati Nduga, Edison Gwijangge adalah tokoh adat yang dihormati warga, sehingga memiliki suatu kewibawaan untuk berdialog dengan KST Papua.
Theofransus juga mengatakan sejauh ini Bupati Nduga, Edison Gwijangge sudah bisa berkomunikasi dengan KST Papua yang menyandera pilot Susi Air.
Theofransus menyebut kemajuan tersebut patut diapresiasi. Diharapkan ada hasil baik dari proses negosiasi antara Pemda Papua dan KST Papua.
Di samping itu, pihaknya juga memastikan aparat penegak hukum tetap bersiaga dan selalu berjaga demi keamanan.
Kehadiran aparat keamanan tentunya akan mendukung proses yang sedang berlangsung.
Tetapi ujung tombaknya adalah pemerintah daerah.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: manggarainews.com
Artikel Terkait
WNA Jerman Kuasai 34 Sertifikat Tanah di Bali, Sudah Jadi Tersangka!
KPK Ungkap Bank Indonesia Terlibat Korupsi Triliunan Rupiah, Disalurkan ke Seluruh Anggota Komisi XI DPR RI
Bareskrim Polri Tetapkan Eks Pegawai BPOM sebagai Tersangka Kasus Pemerasan dan Gratifikasi
NCW Ungkap Cak Imin Bawa Istri Sejak Timwas Haji 2022