HALLO.DEPOK.ID - Polemik seputar keamanan dan pertahanan negara kembali menjadi sorotan dalam debat pilpres yang digelar pada 8 Januari 2024. Dalam debat tersebut, calon presiden nomor urut 2 dan Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, diminta membuka sejumlah data terkait pertahanan oleh kedua lawannya, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pandangan terkait kompleksitas pengungkapan data pertahanan dalam forum terbuka.
Meskipun Anies dan Ganjar meminta Prabowo untuk membuka data, Jokowi menegaskan bahwa tidak semua informasi strategis dapat diungkapkan seperti layaknya membuka toko kelontong.
Dalam keterangannya di Serang, Banten, Jokowi menyebutkan bahwa sebagian besar data yang terkait dengan pertahanan dan alutsista harus dirahasiakan.
Alasannya sederhana, karena itu menyangkut strategi besar suatu negara.
Baca Juga: Alasan Dibalik Jokowi Pergi Ke Filipina Ketika HUT PDIP
"Ada yang bisa terbuka, tapi memang banyak yang harus kita rahasiakan," tegas Jokowi.
Debat pilpres ketiga menjadi panggung untuk permintaan Anies dan Ganjar terkait data pertahanan.
Mereka menyoroti pernyataan Prabowo yang menyebutkan bahwa data yang dipegang oleh kedua lawannya tidak tepat.
Namun, Prabowo tidak membuka data tersebut, dengan alasan keterbatasan waktu dalam forum debat capres.
Sebaliknya, Prabowo menyatakan kesiapannya untuk menjelaskan data tersebut di forum lain di luar debat capres.
Transparansi vs. Rahasia Strategis
Debat antara Anies-Ganjar dan Prabowo menggarisbawahi dua perspektif yang saling bertentangan.
Baca Juga: Sempat Susul Jokowi pada Malam Tahun Baru, Gibran Borong Es Teh Untuk Warga!
Anies dan Ganjar menekankan pentingnya transparansi dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat, khususnya terkait dengan pertahanan negara.
Mereka meminta Prabowo untuk membongkar data seperti minimum essential force (MEF) dan pengadaan alutsista bekas.
Di sisi lain, Prabowo mempertahankan sikapnya yang tidak membuka data dalam forum debat.
Alasannya, ia mengklaim tidak memiliki cukup waktu untuk menjelaskan data tersebut secara rinci.
Namun, ia menjanjikan untuk menyampaikan informasi tersebut dalam forum lain di luar debat capres.
Keamanan Negara di Pusaran Polemik
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: depok.hallo.id
Artikel Terkait
WNA Jerman Kuasai 34 Sertifikat Tanah di Bali, Sudah Jadi Tersangka!
KPK Ungkap Bank Indonesia Terlibat Korupsi Triliunan Rupiah, Disalurkan ke Seluruh Anggota Komisi XI DPR RI
Bareskrim Polri Tetapkan Eks Pegawai BPOM sebagai Tersangka Kasus Pemerasan dan Gratifikasi
NCW Ungkap Cak Imin Bawa Istri Sejak Timwas Haji 2022