Boyolali, polhukam.id- Karangan bunga berisi dukungan masyarakat kepada TNI terus mengalir di pagar Markas kompi B Yonif Raider 408/Sbh, Jalan Perintis Kemerdekaan, Boyolali, Jawa Tengah.
Ini menunjukkan bahwa warga setuju dengan tindakan yang dilakukan TNI, memberi pelajaran bagi yang ugal-ugalan nggeber-nggeber motor knalpot blong saat konvoi.
“Yang ugal-ugalan bikin tidak nyaman warga harus diberi pelajaran. Kalau warga punya kekuatan, sebenarnya juga ingin bertindak. Menghajar mereka. Tetapi warga takut pasti ada dampaknya, dan berat,” kata Hermanto Irawan, warga Boyolali, Jawa Tengah.
Kejadian ini memberi pelajaran untuk semua pihak, terutama Capres – Cawapres yang besuk mau bertanding di Pilpres 2024.
“Kepada Capres – Cawapres, keluarkan himbauan agar para pendukungnya tidak membuat gaduh, bising, dan menakutkan pengguna jalan yang lain saat konvoi. Masyarakat tersiksa dengan ulah peserta konvoi motor blong, mendem (mabuk,red) lagi,” katanya.
Ia mengatakan, sudah bukan zamannya konvoi-konvoi motor knalpot blonk, mengganggu aktifitas warga yang lain dan memuakkan.
“Yang atraksi gitu-gitu hanya berapa sih ? Tidak banyak ! Capres – Cawapres kan butuh jutaan pendukung untuk nyoblos. Kalau yang begini-begini dibiarkan banyak warga tidak simpatik akhirnya,” lanjutnya.
Sejumlah warga juga mengungkapkan kritiknya kepada Capres – Cawapres Ganjar – Mahfud MD, seolah pasangan ini justru mengizinkan aksi-aksi konvoi dan ataraksi jalanan motor knalpot blong dalam kampanyenya.
“Warga masyarakat mayoritas tidak suka dengan konvoi motor knalpot blong Pak Ganjar, Pak Mahfud, panjenengan berdua itu sudah bagus, dukungan warga Boyolali juga besar. Tetapi dalam kasus ini, pernyataan panjenengan justru aneh, bikin tidak respek,” ujar Sumiarsih, warga Boyolali, Jawa Tengah.
Sementara dukungan masyarakat kepada TNI melalui karangan bunga terus bertambah.
Antara lain bertuliskan, "Pak Tentara Aku Padamu", Tertib Masyarakat Aman Terkendali Bersama TNI", "Yang Kemaki Harus Dibina" dan lainnya.
Salah satu karangan bunga yang terpasang di pagar depan Markas Kompi B Yonif Raider 408/Sbh, Boyolali dikirim oleh Merapi Merbabu Rescue (MMR) dengan kalimat "Kami Bersama TNI".
"Ya kita memberikan ucapan dukungan moral untuk teman-teman TNI," kata ketua MMR Boyolali, Harnowo, dihubungi melalui telepon selulernya Senin (1/1/2024), dikutip detik.com.
Dikatakan, peristiwa penganiayaan relawan Ganjar Pranowo-Mahfud MD pada Sabtu.(30/11/2023) lalu, murni tidak ada unsur politik. Sehingga pihaknya mendukung TNI-Polri, karena takut nanti dipolitisir.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: cakrawala.co
Artikel Terkait
WNA Jerman Kuasai 34 Sertifikat Tanah di Bali, Sudah Jadi Tersangka!
KPK Ungkap Bank Indonesia Terlibat Korupsi Triliunan Rupiah, Disalurkan ke Seluruh Anggota Komisi XI DPR RI
Bareskrim Polri Tetapkan Eks Pegawai BPOM sebagai Tersangka Kasus Pemerasan dan Gratifikasi
NCW Ungkap Cak Imin Bawa Istri Sejak Timwas Haji 2022