Papua - Aparat keamanan langsung bergerak cepat untuk melakukan pengejaran kepada Kelompok Separatis dan Teroris (KST) Papua para pelaku penembak Pos Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Kabupaten Maybrat.
Gerak cepat yang dilakukan oleh aparat keamanan tersebut tentunya patut untuk diapresiasi dengan sangat tinggi,
Pasalnya sangat optimal untuk mewujudkan situasi yang kondusif serta terciptanya keamanan dan ketertiban di tengah masyarakat (kamtibmas).
Baca Juga: Lukas Enembe Meninggal Akibat Gagal Ginjal, Masyarakat Papua Diimbau Tangkal Hoaks
Pihak TNI dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) terus melakukan pengejaran kepada para pelaku penembakan dua prajurit TNI di Boshua Distrik Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat, Provinsi Papua Barat Daya.
Beberapa cara yang dilakukan dalam melakukan pengejaran tersebut adalah dengan menyisir rute pelarian dari gerombolan separatis itu.
Terkait upaya tindak tegas tersebut, Komando Tugas Gabungan (Kogasgab) Papua Barat terus melakukan pengejaran dan juga penyisiran di sejumlah rute pelolosan
Baca Juga: Waspadai Praktik Politik Uang di Pemilu 2024 Demi Wujudkan Politik Bersih
yang biasanya digunakan oleh KST di sekitaran wilayah Distrik Aifat Utara dan Aifat Selatan yang menjadi pergerakan dari gerombolan teroris di Bumi Cenderawasih tersebut.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI Nugraha Gumilar mengaku bahwa peristiwa yang terjadi belakangan merupakan sebuah hal yang memang sangat disayangkan terjadi,
terlebih hal itu bertepatan pada perayaan Hari Raya Natal umat Nasrani sehingga jelas sekali mencederai bagaimana khidmatnya pelaksanaan peribadatan Natal.
Baca Juga: Pentingnya Penguatan Kapasitas Terkait Penggunaan TIK Bagi Generasi Muda di Era Digital
Diketahui bahwa kedua korban berasal dari Yonif 133 / Yudha Sakti saat mereka melaksanakan tugas pengamanan perbatasan di Boshua Distrik Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat pada hari Senin tanggal 25 Desember 2023 lalu.
Penembakan diduga kuat dilakukan oleh KST Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPN PB) wilayah Sorong Raya yang memang selama ini kerap kali terus menebarkan teror ke tengah masyarakat di wilayah itu.
Salah satu dari korban meninggal dari insiden penembakan yang dilakukan oleh gerombolan separatis tersebut yakni Kopral Dua (Kopda) Hendrianto,
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: manggarainews.com
Artikel Terkait
WNA Jerman Kuasai 34 Sertifikat Tanah di Bali, Sudah Jadi Tersangka!
KPK Ungkap Bank Indonesia Terlibat Korupsi Triliunan Rupiah, Disalurkan ke Seluruh Anggota Komisi XI DPR RI
Bareskrim Polri Tetapkan Eks Pegawai BPOM sebagai Tersangka Kasus Pemerasan dan Gratifikasi
NCW Ungkap Cak Imin Bawa Istri Sejak Timwas Haji 2022