Oknum TNI Diduga Aniaya Pemotor Baru Pulang Dari Kampanye Capres nomor Urut 3, Kapuspen Sebut Sedang Diperiksa di Denpom

- Minggu, 31 Desember 2023 | 22:00 WIB
Oknum TNI Diduga Aniaya Pemotor Baru Pulang Dari Kampanye Capres nomor Urut 3, Kapuspen Sebut Sedang Diperiksa di Denpom

polhukam.id | Boyolali - Sejumlah relawan dan simpatisan calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo, dianiaya oknum TNI di Boyolali, Sabtu (30/12/2023).

Video aksi penganiayaan tersebut viral di media sosial (medsos) X atau Twitter, Sabtu sore.

Di antaranya diunggah leh akun Twitter @YRadianto, @win_ardie, @YudhaShanny2, dan lainnya.

Dari video yang diunggah akun X @YRadianto terlihat sejumlah orang tersebut awalnya berada di pinggir jalan.

Baca Juga: Kasus Pembunuhan Berencana Dilakukan Oknum TNI Hanya Dituntut Seumur Hidup, Pihak Keluarga Korban Minta Dihukum Mati

Tak lama kemudian mereka menghampiri pemotor yang tengah melintas.

Adapun narasi dalam video tersebut ditulis bahwa korban penganiayaan merupakan relawan pasangan calon presiden (capres) nomor 03, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Saat itu korban disebut baru pulang dari sebuah acara kampanye di Boyolali.

Korban kemudian langsung dicegat oleh sejumlah orang yang disebut oknum TNI dari Batalyon 408, tepatnya di traffic light Sonolayu, Boyolali, Jawa Tengah. Setelah itu, korban langsung dibawa ke pos penjagaan.

Baca Juga: Sidang Lanjutan Kasus Pembunuhan Berencana, Oknum TNI Praka RM dan Kawan-Kawan di Tuntut Hukuman Ini

Adapun penyebab penganiayaan tersebut dituliskan lantaran korban mengendarai sepeda motor dengan knalpot tidak standar yang bersuara keras.

Terkait itu, pihak TNI membenarkan adanya peristiwa penganiayaan tersebut dilakukan oleh anggota TNI.

Kapuspen TNI Brigjen Nugraha Gumilar mengatakan oknum anggota TNI yang melakukan penganiayaan itu kini tengah diperiksa di Denpom Surakarta.

Baca Juga: Viral di Media Sosial, Oknum TNI Nyaris Adu Jotos Dengan Polisi Dengan Alasan Tidak Punya Hak Menahan Tentara

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: solusiharian.com

Komentar