Miris! Banyak Pelajar di Banjarbaru yang Direhab BNN karena Kecanduan. Segini Jumlahnya..

- Senin, 25 Desember 2023 | 07:01 WIB
Miris! Banyak Pelajar di Banjarbaru yang Direhab BNN karena Kecanduan. Segini Jumlahnya..

 

BANJARBARU - Ini perlu menjadi perhatian, pelajar di Banjarbaru ternyata banyak yang jadi pecandu. Hal ini terungkap dari data program rehabilitasi yang dijalankan Badan Narkotika Nasional (BNN) Banjarbaru selama 2023.

Dalam rilis yang disampaikan BNN Banjarbaru, jumlah pengguna narkotika dan zat adiktif lainnya yang menjalani rehabilitasi tahun ini sebanyak 65 pecandu. Dari angka itu, 31 diantaranya ternyata pelajar.

“Mereka (pelajar yang direhab) pecandu macam-macam. Diantaranya miras oplosan dan obat mengandung Karisoprodol. Itu kita lihat dari hasil skrining,” ungkap Kepala BNN Banjarbaru, AKBP Arif Wahyu Bibitharta, Jumat (22/12) siang.

Arif mengaku miris dengan kondisi tersebut, padahal upaya Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) sudah maksimal dijalankan. "Bahkan, kami sudah melibatkan guru, pemuka agama hingga warga dan pelajar dalam program tersebut," katanya.

Ia menyampaikan, untuk menyikapi fenomena ini, pada tahun depan BNN Banjarbaru akan lebih intensif dalam melakukan perekrutan agen P4GN dari kalangan pelajar. “Karena dengan teman sebaya, edukasi tentang bahaya narkoba akan lebih mudah diterima ketimbang orang yang lebih tua dari mereka,” ucapnya.

Nantinya, para pelajar tersebut akan dibekali dengan pengetahuan serta pelatihan khusus dari tenaga ahli tentang bagaimana caranya menjadi agen pemulihan di masyarakat.

“Keterlibatan pelajar sebagai agen pemulihan ini sebenarnya sudah kita jalankan sejak tahun 2020. Satu tahun ada 10 orang pelajar. Dan di tahun depan (2024) program ini akan lebih kami intensifkan lagi,” papar Arif.

Selain itu, lanjut Arif pihaknya sudah melakukan sosialisasi melalui berbagai upaya. Salah satunya adalah dikukuhkannya 10 kelurahan menjadi kawasan bebas narkoba. "Sosialisasi yang kami lakukan selain turun langsung ke lapangan adalah melalui pagelaran seni, sosialisasi melalui media luar ruang. Termasuk juga dengan media cetak dan media online," jelasnya.

Kemudian, selama tahun 2023, Arif mengatakan bahwa pihaknya mengungkap kasus lebih banyak dari tahun sebelumnya. "Tahun ini kami mengungkap lima kasus, sedangkan tahun 2022 hanya tiga kasus,” ujarnya.

Menurutnya, tren peningkatan ini tidak lepas dari pengaruh ditetapkannya Banjarbaru sebagian Ibu Kota Provinsi Kalsel. “Karena seiring jadi ibu kota provinsi, kasus peredaran narkoba di tempat kita memang naik," terangnya.

BNN Banjarbaru menekankan pentingnya kerja sama semua pihak dalam menciptakan lingkungan yang bebas dari narkoba. “Capaian ini menjadi langkah awal dalam upaya pemberantasan narkoba dan membangun masyarakat yang lebih sehat,” tuntasnya.

Tren peningkatan kasus ini juga diakui oleh pihak kepolisian. Kasat Res Narkoba Polres Banjarbaru, Iptu A Denny Juniansyah melalui Kepala Urusan Pembinaan Operasi (KBO), IPTU Hafiz Rusdin mengatakan, pada tahun 2023 ini pihaknya mengungkap 131 kasus narkoba. Di mana 24 kasus di antaranya masih belum selesai berkasnya alias masih belum P21.

"Barang bukti paling banyak sabu - sabu sebesar 4,5 kilogram, ineks 20 butir. Selain itu juga ada beberapa kasus yang ditemui masyarakat memakai Karisoprodol yang didominasi para pekerja," rincinya.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: radarbanjarmasin.jawapos.com

Komentar